Kejari Tangerang Minim Jaksa Korupsi

| Jumat, 15 Oktober 2010 | 17:10

Kajari Tangerang Chairul Amir (tangerangnews / dens)

TANGERANGNEWS- Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tangerang Chaerul Amir mengatakan, meskipun telah berhasil menangani 30 kasus korupsi sepanjang 2010 ini. Namun, pihaknya masih memiliki hambatan yakni minimnya sumber daya manusia di Kejari Tangerang.

Dari 46 jaksa yang ada, Chaerul mengaku hanya sebagian kecil jaksa saja yang tertarik menuntaskan kasus korupsi.

"Jaksa yang menangani kasus korupsi hanya sebanyak 6 orang. Selebihnya, jaksa kasus-kasus umum yang tingkat kesulitannya jauh lebih rendah dari kasus korupsi. Padahal, idealnya sebanyak 15 sampai 20 jaksa. Ini berimbas pada lambatnya proses penanganan kasus," katanya kepada TangerangNews.com.

Selain itu, sulitnya mencari data dan informasi juga menjadi faktor utama penghambat dalam mengungkap kasus korupsi yang tengah ditangani Kejari. "Kendala internal yang kita hadapi adalah data yang tidak lengkap, banyaknya dokumen berharga yang telah hilang dan sulitnya mencocokkan waktu penyidik," terangnya Chaerul.

Chaerul berharap dengan terungkapnya berbagai kasus korupsi di Tangerang selama setahun ini bisa memberikan efek jera kepada koruptor dan juga bisa menjadi shock teraphy bagi masyarakat. "Selain itu bisa memberikan keberanian dan ketegasan bagi aparat dalam penegakan hukum," ujarnya.(rangga)

Terpopuler

KOTA TANGERANG

Hujan Lebat, Sejumlah Titik Kota Tangerang Dilanda Banjir dan Pohon Tumbang

Selasa, 13 Mei 2025 | 22:17

Hujan lebat yang melanda Kota Tangerang dan sekitarnya sejak sore hari, menyebabkan banjir serta pohon di sejumlah titik, Selasa 13 Mei 2024, malam.

TODAY TAG

WISATA

Festival Peh Cun Kota Tangerang 2025 Segera Digelar, Catat Jadwal dan Rangkaian Acaranya

Rabu, 7 Mei 2025 | 19:39

Perkumpulan Boen Tek Bio kembali menghadirkan festival tahunan yang menjadi salah satu ciri khas Kota Tangerang yaitu Festival Peh Cun.

HIBURAN

Apa Itu Generasi Strawberry? Ini Penjelasannya

Selasa, 13 Mei 2025 | 12:30

Fenomena generasi strawberry kembali menjadi perbincangan publik. Istilah ini merujuk pada karakter anak muda yang dinilai rapuh dalam menghadapi tekanan, meski tumbuh dalam lingkungan yang serba nyaman dan berpendidikan tinggi.

AYO! TANGERANG CERDAS