Connect With Us

Sekolah Digembok, Siswa di Kota Tangerang Belajar di Musholah

| Kamis, 26 Mei 2011 | 17:13

Para siswa belajar di Mushola (tangerangnews / rangga)

TANGERANG-Ratusan siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Islahuddiniyah, Kelurahan Jurumudi Baru, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, tidak bisa belajar di sekolah karena disegel oleh seseorang yang mengaku ahli waris tanah sekolah tersebut. Akibatnya, para siswa terpaksa belajar di Mushola dan teras rumah warga di dekat Madrasah.

 Wakil Kepala Sekolah Al-Islahuddiniyah Rahmat mengatakan, penyegelan ini dilakukan oleh H Matali yang mengaku sebagai pemilik tanah wakaf, pada dua hari yang lalu. Matali menggembok semua pintu masuk sekolah sehingga guru dan siswa tidak dapat masuk. “Akhirnya kita gunakan tempat darurat seperti mushola dan teras rumah warga supaya siswa bisa tetap belajar,” tuturnya, Kamis (26/5).
 
 Rahmat menjelaskan, awal permasalahan ini terjadi sejak tahun 2007 lalu. Matali mengaku sebagai ahli waris tanah wakaf kakeknya Ridi bin Ridun, meminta kembali tanah seluas 1010 meterpersegi tersebut. Padahal, tanah itu telah diwakafkan Ridi sejak tahun 1949 untuk dibangun Madrasah dan mushola.
 
 “Matali mau menguasai sisa tanah kosong seluas 150 meter persegi yang belum dibangun. Kita menolak menyerahkan tanah ini, karena berdasarkan UU No 41/2004 tentang pewakafan, tanah yang telah diwakafkan tidak bisa dimiliki kembali atau dijual si pemilik tanah,” ungkapnya.
 
Menurutnya, masalah ini sudah coba diselesaikan bersama dengan disaksikan pihak Kepolisian, Kecamatan dan masyarakat, namun tidak mencapai kesepakatan. Bahkan pihak Yayasan MI Al-Islahuddiniyah ingin menyelesaikannya lewat meja hijau, tapi pihak ahli waris tidak menginginkannya. “Kemudian, ahli waris meminta sekolah diliburkan sampai masalah selesai, tapi kita tidak hiraukan. Akhirnnya pada Selasa kemarin dia langsung menyegel sekolah,” tutur Rahmat.
 
 Kepala Yayasan MI Al-Islahuddiniyah Nur Hasan mengatakan, sekolah ini telah dibangun sejak tahun 1949. Kini ada sebanyak 237 siswa di selokah tersebut. Menurutnya, jika masalah tersebut tidak segera diselesaikan, dikhawatirkan para siswa tidak akan konsentrasi dalam melaksanakan ujian semester pada tanggal 6 Juni mendatang.
 
“Untuk itu kita laporkan masalah ini ke Polisi dan Kementerian Agama Kota Tangerang. Diharapkan masalah ini bisa cepat selesai, agar siswa bisa belajar dengan tenang di kelas,” katanya.(RAZ)

AYO! TANGERANG CERDAS
Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Minggu, 20 Juli 2025 | 11:19

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Banten menjadi provinsi dengan jumlah mahasiswa aktif terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 1.687.634 mahasiswa per tahun 2024.

KOTA TANGERANG
Pertamina Bantah Pertamax di SPBU Kebon Nanas Tangerang Tercampur Air

Pertamina Bantah Pertamax di SPBU Kebon Nanas Tangerang Tercampur Air

Sabtu, 20 September 2025 | 14:42

PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) memberikan klarifikasi terkait isu bahan bakar jenis Pertamax di SPBU Kebon Nanas, Kota Tangerang diduga tercampur air.

TANGSEL
Luka Bakar 100%, Korban Ledakan Gas di Pamulang Meninggal Dunia Usai 8 Hari Dirawat

Luka Bakar 100%, Korban Ledakan Gas di Pamulang Meninggal Dunia Usai 8 Hari Dirawat

Sabtu, 20 September 2025 | 22:57

Agus, korban ledakan gas elpiji 12 kg di Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), meninggal dunia.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill