Lagi, PLN Nyalakan Serentak 1.000 Pelanggan Baru di Banten
Kamis, 1 Mei 2025 | 11:12
PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten kembali menunjukkan komitmennya dalam memperluas akses listrik dan meningkatkan pelayanan bagi masyarakat.
TANGERANGNEWS.com-Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang dari Fraksi Gerindra, Turidi Susanto mendatangi SMK PGRI 11 Ciledug, pasca ramainya polemik bantuan pendidikan melalui Program Indonesia Pintar (PIP).
Ia, menegaskan persoalan ini harus segera dievaluasi agar tidak menimbulkan kegaduhan di kemudian hari.
"Saya sudah sampaikan kepada pihak sekolah, untuk ke depan sebaiknya ada perubahan dalam mekanisme ini. Kalau ada permasalahan seperti ini lagi, lebih baik segera diganti orangnya, karena dampaknya luar biasa," ujar Turidi, Rabu 26 Februari 2025.
Menurutnya, kesalahan dalam pendataan menjadi faktor utama kekisruhan ini. Turidi mengungkapkan dari total 1.616 siswa yang seharusnya menerima bantuan, hanya 570 siswa yang terdata dalam PIP.
Kekisruhan ini menunjukkan adanya ketidaksesuaian data yang cukup besar. Berawal hanya 300 siswa, namun saat dilakukan update kembali, ternyata ada 570 siswa penerima bantuan pendidikan tersebut atau bertambah 33 persen.
"Sebenarnya ini kebanggaan bagi PGRI karena banyak siswa yang mendapatkan bantuan. Dari 2014, 2015, hingga 2019 kalau saya cek sudah 400 siswa yang dapat kan luar biasa. Tapi kalau datanya tidak diperbarui dengan baik, tentu akan menimbulkan masalah," katanya.
Turidi menyebut dalam hal ini terjadi kelalaian yang dilakukan operator sekolah dalam memperbarui data penerima bantuan.
Pihak sekolah hanya berpegangan pada database lama tanpa melakukan pemutakhiran. Akibatnya, ada sekitar 570 siswa yang seharusnya masuk dalam daftar penerima, tetapi tidak terdaftar secara resmi.
Selain itu, ia juga menerima laporan bahwa ada siswa yang sebenarnya berhak mendapatkan bantuan, namun mengalami kendala dalam pencairan dana.
"Banyak kendala yang dialami murid yang mendapatkan PIP saat pencairan, seperti buku tabungan hilang, akhirnya dibekukan sementara," jelasnya.
Untuk mengatasi hal ini, pihak sekolah telah membuat surat keterangan agar siswa yang bersangkutan tetap bisa mencairkan bantuannya.
"Kita ingin ke depannya semua data ini benar-benar diperbarui agar tidak ada lagi siswa yang dirugikan. Jika ada pihak yang memiliki informasi lebih lengkap, mohon disampaikan agar bisa diterima dengan baik," tegasnya.
Dengan adanya evaluasi terhadap sistem pendataan ini, diharapkan tidak ada lagi kisruh serupa, sehingga hak siswa dalam mendapatkan bantuan dapat terpenuhi dengan transparan dan akurat.
Sementara itu, Kepala SMK PGRI 11 Ciledug Ely Anita mengaku setiap siswa yang sudah mendapatkan bantu PIP langsung diberikan surat keterangan dari sekolah, untuk dilakukan pengambilan di bank yang sudah ditentukan.
"Kami pihak sekolah langsung menginformasikan setiap siswa untuk mengambil bantuan tersebut," ujarnya.
Ia juga menambahkan bagi siswa yang belum mencairkan dana PIP atau terupdate akan dilakukan penelusuran lebih dalam lagi.
"Kami sedang melakukan penelusuran, Alhamdulillah satu persatu sudah ketemu dan saat ini sudah terupdate," imbuhnya.
PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten kembali menunjukkan komitmennya dalam memperluas akses listrik dan meningkatkan pelayanan bagi masyarakat.
Sejak resmi menjadi kota administratif pada 28 Februari 1993 setelah sebelumnya tergabung dalam Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang telah menginjak usia ke-32 pada Jumat, 28 Februari 2025.
Seorang pria paruh baya tewas mengenaskan dengan kondisi bersimbah darah di Jalan Masjid Darussalam, RT04/14, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu 30 April 2025.
Gedung Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor (KIR) UPTD Legok, Kabupaten Tangerang resmi beroperasi, Rabu 30 April 2025.