TANGERANG-Hari pertama dibukanya pengambilan formulir bakal calon (balon) wali kota/ wakil wali kota Tangerang di KPU Kota Tangerang mendapat respons baik dari tim sukses para balon, Jumat (31/05).
Namun, ada peristiwa yang tak lazim dari rekomendasi salah satu partai, yakni Partai Gerindra. Pasalnya muncul dua rekomendasi dukungan yang dibawa oleh tim sukses yang berbeda.
Rekomendasi pertama adalah untuk wakil wali kota Tangerang Arief R Wismansyah.
Sedangkan yang kedua untuk Sekda Kota Tangerang Harry Mulya Zein (HMZ) yang sebelumnya lebih dulu telah memamerkan surat rekomendasi dari partai yang dibesut oleh Prabowo Subiyanto itu.
Sayangnya, Ketua DPC Gerindra Kota Tangerang Nurhadi tak bisa dikonfirmasi terkait hal tersebut.
Ketua KPU Kota Tangerang Syafril Elain membenarkan adanya rekomendasi kembar tersebut. Namun , pihaknya mengaku tidak pusing dengan persoalan tersebut. “Karena saat ini hanya pengambilan formulir, nanti ada tahapannya untuk dicari tahu siapa yang sah dan yang tidak,” ujar Syafril Elain.
Syafril sendiri ketika ditanya kemungkinan keduanya bergabung untuk mencalonkan diri sebagai wali kota dan wakil wali kota mengaku KPU tak mengetahui itu. “Kapasitas kami hanya memberikan formulir, persoalan keduanya ternyata gabung, kami bukan mak comblang,” ujarnya.
Tetapi yang jelas menurut Syafril, faktanya yang terjadi tim sukses Arief R Wismansyah datang lebih dulu , yakni sekitar pukul 11.30 WIB.
Pengambilan formulir dikuasakan kepada Ketua Koni Kota Tangerang Dasep Setiana dan Mantan Ketua KPU Kota Tangerang Imron Khamami.
Dalam pengambilan formulir tersebut, mereka membawa surat kuasa dri DPC Gerindra Kota Tangerang yang ditandatangani ketua dan sekretaris partai.
Selanjutnya, pasangan balon Harry Mulya Zein (HMZ) datang bersama Ketua DPC PPP Kota Tangerang Iskandar Zulkarnaen datang bersama parpol gabungan pengusungnya diantaranya Partai Gerindra, PPP dan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU).
Kuasa Hukum HMZ, Iwan Kuswandi mengatakan, pihaknya datang untuk mengambil formulir pendaftaran. HMZ juga membawa surat rekomendasi dari DPP Gerindra tertanggal 12 September 2012 yang ditandatangani Prabowo.
Terkait dukungan surat rekomendasi DPP yang juga dimiliki Arief R Wismansyah, pihaknya menyerahkan ke partai untuk membuktikan keaslian surat tersebut.
“Saya tidak bisa bilang punya dia (Arief) palsu. Kita ikuti prosedur, nanti lihat ke DPP siapa yang terbukti asli atau palsu,” ujarnya. (RAZ/DRA)
