Connect With Us

Kurangi Impor LPG, Bahlil Bakal Jalankan DME Mulai Tahun Depan

Fahrul Dwi Putra | Senin, 27 Oktober 2025 | 16:46

Ilustrasi gas LPG 3 Kg dijual di warung-warung pengecer. (@TangerangNews / Istimewa)

TANGERANGNEWS.com- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan proyek hilirisasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) ditargetkan dapat berjalan pada tahun 2026. 

Proyek ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor liquefied petroleum gas (LPG) yang hingga kini masih cukup tinggi.

Bahlil menjelaskan, pemerintah melalui Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi telah menuntaskan sebanyak 18 proyek hilirisasi, baik dari sisi konsep maupun pra studi kelayakan (pre-feasibility study). 

“Sekarang, dari pra FS itu dipelajari oleh konsultan untuk finalisasi di Danantara. Dari sekian banyak, 18 project itu salah satunya adalah DME,” ujar Bahlil dikutip dari CNBC Indonesia, Senin, 27 Oktober 2025.

Ia menambahkan, ketergantungan terhadap impor LPG menjadi salah satu persoalan utama yang perlu segera diatasi.

Dari total kebutuhan nasional sekitar 8,5 juta ton per tahun, kapasitas produksi dalam negeri baru mencapai sekitar 1,3 juta ton. Akibatnya, 6,5 hingga 7 juta ton LPG masih harus dipenuhi melalui impor.

“Nah caranya bagaimana mengurangi impor adalah kita melahirkan substitusi impor melalui hilirisasi batu bara,” ujar Bahlil.  

Sementara itu, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno menyampaikan, minat investor terhadap proyek hilirisasi batu bara menjadi DME masih cukup besar. 

Saat ini, kata dia, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia selaku Ketua Satgas Hilirisasi tengah meninjau ulang prospek proyek tersebut dengan mempertimbangkan proposal baru dari beberapa calon investor.

Menurut Tri, ada satu hingga dua perusahaan yang sudah menunjukkan nilai Internal Rate of Return (IRR) positif, menandakan proyek tersebut memiliki potensi keekonomian yang baik. “Mudah-mudahan bisa kita tindak lanjuti. Karena di awal itu baru proposal awal, terus kemudian perlu pendalaman dari FS, kemudian barulah kita tahu bahwa proyek itu feasible. Kira-kira seperti itu,” tukasnya.

OPINI
Ketika Pendidikan Tak Lagi Jadi Panutan

Ketika Pendidikan Tak Lagi Jadi Panutan

Jumat, 24 Oktober 2025 | 19:11

Pendidikan adalah kunci utama dari kemajuan bangsa Indonesia. Dengan adanya pendidikan, sumber daya manusia yang ada di Indonesia akan lebih terbentuk dan berkualitas.

MANCANEGARA
Khawatir Terpapar Radioaktif Cesium-137, Udang Impor dari Indonesia Ditarik Lagi dari Pasar AS 

Khawatir Terpapar Radioaktif Cesium-137, Udang Impor dari Indonesia Ditarik Lagi dari Pasar AS 

Senin, 20 Oktober 2025 | 12:07

Perusahaan makanan laut asal Seattle, Amerika Serikat (AS), Aquastar, melakukan penarikan sukarela (voluntary recall) terhadap sejumlah produk udang beku yang dijual di berbagai toko ritel besar di seluruh negeri.

HIBURAN
Dibawa Perantau Madura, Ini Asal Mula Kuliner Nasi Jagal Kota Tangerang

Dibawa Perantau Madura, Ini Asal Mula Kuliner Nasi Jagal Kota Tangerang

Sabtu, 25 Oktober 2025 | 15:59

Di tengah maraknya ragam kuliner modern, nasi jagal tetap merupakan salah satu makanan tradisional yang paling digemari di Kota Tangerang. Olahan daging berempah ini bukan hanya memanjakan lidah, tetapi juga menyimpan sejarah akulturasi budaya.

SPORT
Usai Berpisah dengan Patrick Kluivert, PSSI Didesak Lebih Selektif Cari Pelatih Timnas Baru

Usai Berpisah dengan Patrick Kluivert, PSSI Didesak Lebih Selektif Cari Pelatih Timnas Baru

Senin, 27 Oktober 2025 | 12:50

Berakhirnya kerja sama antara PSSI dan Patrick Kluivert meninggalkan banyak catatan bagi sepak bola Indonesia. Pelatih asal Belanda itu resmi berpisah dengan Timnas Indonesia pada 16 Oktober 2025 melalui kesepakatan bersama atau mutual termination.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill