Oleh: Novita Setyawati, Mahasiswa Semester 1 Mata Kuliah Bahasa Indonesia, Fakultas Hukum Prodi Ilmu Hukum Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
TANGERANGNEWS.com-Dalam perkembangan zaman yang sudah modern ini teknologi telah membawa perubahan besar dalam cara manusia berkomunikasi dan memperoleh informasi. Media sosial telah hadir sebagai salah satu inovasi yang paling berpengaruh dalam kehidupan yang modern ini. Banyak individu dari berbagai usia serta profesi telah memiliki akses terhadap berbagai platform digital untuk berbagi pendapat, mengekspresikan diri, serta berinteraksi. Namun, di balik kemudahan tersebut memiliki tantangan serius terkait penerapan etika dalam bermedia sosial yang sering kali terabaikan.
Media sosial telah menjadi ruang publik yang sangat luas. Segala bentuk informasi mudah di dapat dalam media sosial dan berita-berita yang di upload di media sosial sangat mudah tersebar luas sehingga dapat menjangkau audiens dalam jumlah yang cukup besar. Kondisi ini membawa sisi positif berupa kemudahan akses informasi, namun bisa juga* menyebabkan sisi negatif yang mana bisa terjadi penyebaran informasi palsu, pelanggaran privasi, hingga tindak perundungan.
Karena bersifat terbuka, setiap unggahan pengguna tidak lagi sekedar dikonsumsi pribadi, melainkan menjadi konsumsi publik. Oleh sebab itu pentingnya menerapkan perilaku norma dan etika dalam bermain media sosial sebagaimana halnya seseorang berperilaku di ruang publik.
Etika menjadi komponen fundamental dalam penggunaan media sosial. Etika bukan sekedar kumpulan aturan kaku, tetapi juga prinsip moral yang mengarahkan seseorang untuk bertindak secara benar dan bertanggungjawab. Dalam konteks digital, etika mengatur bagaimana pengguna berkomunikasi, membagikan informasi, dan berinteraksi dengan pihak lain. Penerapan etika penting karena setiap tindakan memiliki dampak yang luas, yang artinya unggahan yang dibuat tanpa pertimbangan dapat menimbulkan kesalahpahaman, merusak reputasi atau bahkan memicu konflik sosial. Ada juga dampak penerapan etika selanjutnya yaitu, meninggalkan jejak digital yang permanen dimanainformasi yang tersebar luas di internet akan sulit untuk dihapus sepenuhnya. Kesalahan kecil dapat meninggalkan kosekuensi jangka panjang.
Salah satu masalah terbesar dalam penggunaan media sosial adalah tersebarnya berita hoaks atau berita palsu. Yang dapat membahayakan sang pembaca. Oleh karena itu etika penting diterapkan saat bermedia sosial karenamenuntut setiap individu untuk memeriksa kebenaran suatu informasi sebelum menyebarkannya.
Demikian pula, ujaran kebencian dan konten provokatif kerap menjadi pemicu konflik antar kelompok. Penggunaan bahasa yang kasar, merendahkan, serta mengandung unsur diskriminatif tidak hanya melanggarnorma etika, tetapi juga berpotensi melanggar hukum. Dengan berpegang pada etika digital, pengguna dapat berkontribusi dalam menciptakan ekosistem media sosial yang damai dan harmonis.
Aspek privasi menjadi salah satu hal yang penting dalam era digital. Tanpa etika seseorang akan dengan mudah menyebarkan data pribadi orang lain tanpa izin. Padahal, tindakan tersebut dapat menimbulkan dampak serius seperti pencurian identitas, penipuan, bahkan pelecehan. Etika mengajarkan bahwa setiap individu berhak atas privasi dan perlindungan data pribadi, sehingga perlu kehati-hatian sebelum membagikan konten terkait orang lain.
Di samping itu, para pengguna juga harus menjaga keamanan diri sendiri dengan tidak langsung menelan mentah-mentah atas informasi yang kita dapat atau harus bijak dalam membaca informasi yang kita lihat di sosial media.
Etika digital tidak hanya menjaga hubungan antar pengguna, tetapi juga membentuk budaya komunikasi yang positif. Dengan menerapkan empati, sopan santun, dan sikap saling menghormati, media sosial dapat menjadi sarana produktif untuk bertukar informasi, belajar, dan mengembangkan diri. Lingkungan digital yang sehat jugamelindungi kelompok rentan dari perundungan dan tekanan psikologis yang dpat dialami akibat interaksi negatif di dunia maya.
Cara seseorang berperilaku di media sosial mencerminkan karakter dan tingkat kedewasaannya. Individu yang menerapkan etika akan cenderung lebih bijaksana dalam berkomunikasi, lebih kritis terhadap informasi, dan lebih menghargai orang lain. Dalam konteks pendidikan, etika digital bahkan menjadi bagian penting dari literasi modern yang harus dimiliki setiap warga negara.
Dengan demikian, penerapan etika tidak hanya memberikan manfaat pribadi, tetapi juga memperkuat integritas sosial dalam masyarakat yang semakin bergantung pada teknologi.
Di tengah pesatnya arus informasi, penerapan etika dalam bermedia sosial merupakan kebutuhan mendesak yang tidak dapat diabaikan. Etika memberikan batasan yang jelas agar kebebasan berekspresi tidak berubah menjadi tindakan yang merugikan orang lain. Dengan memahami dan menerapkan etika digital, setiap individu dapat menciptakan interaksi yang lebih sehat, aman, dan bermanfaat bagi diri sendiri maupun masyarakat.
Pada akhirnya, masa depan ruang digital sangat bergantung pada cara kita menggunakannya. Media sosial akan menjadi lingkungan yang positif apabila setiap pengguna berkomitmen untuk berperilaku etis, bertanggung jawab, dan menghargai sesama.