VIDEO : DUA WARGA TANGERNAG MENINGGAL USAI JALANI ISOLASI MANDIRI
Dibaca : 952
TANGERANGNEWS.com-Selama dua pekan terakhir, tercatat 30 warga Kabupaten Tangerang meninggal dunia saat menajalani isolasi mandiri (isoman).
Hal ini terjadi karena penularan COVID-19 kembali melonjak, sementara Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit maupun rumah singgah di Kabupaten Tangerang semakin penuh.
"Memang mereka ini sempat tidak dirawat di rumah sakit karena rumah sakit penuh. Namun, saat menjalani isolasi mandiri di rumah, banyak warga yang meninggal dunia. Selama dua minggu terakhir aja kita sudah mengevakuasi sekitar 30 jenazah," kata Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tangerang Soma Atmaja seperti dilansir Suara Banten, Jumat 2 Juli 2021.
Kondisi tersebut dianggap Soma sudah sangat memprihatinkan. Rata-rata warga yang meninggal dunia saat isolasi mandiri ini berusia sekitar 40 tahunan, yang seharusnya tingkat kekebalan tubuh mereka lebih kuat.
"Bahkan, dalam sehari PMI bisa mengevakuasi 5-7 jenazah COVID-19," jelasnya.
Menurut Soma, usia tersebut ternyata tidak menjamin orang lebih kuat dalam menghadapi virus COVID-19.
"Pdahal mungkin seharusnya mereka bisa relatif lebih kuat dengan atau tanpa komorbid. perminggu-minggu ini kondisi yang menurut saya memang sangat memprihatinkan,” ujarnya.
Untuk mengevakuasi warga meninggal saat isoman, PMI Kabupaten Tangerang menyiaokan tiga unit mobil jenazah. Jumblah tersebut masih bisa untuk membackup proses evakuasi.
“Ada mobil ambulans yang akan kita ubah fungsinya menjadi mobil jenazah juga jadi nanti ada empat lah. Insya Allah masih bisa membackup di samping mobil yang ada di dinas kesehatan dan dinas perkim juga membantu beberapa unit,” tandasnya
Pilkada Serentak 2024 melahirkan Banyak Kepala daerah Terpilih sebagai Pemimpin Politik di daerah. Dampaknya adalah budaya retreat atau Pembekalan Yang dilaksanakan oleh Presiden RI melalui kementerian Dalam Negri kepada kepala daerah terpilih
Pemerintah Rusia menerapkan kebijakan insentif uang tunai bagi perempuan hamil, termasuk mahasiswi dan siswi sekolah, sebagai upaya mendorong angka kelahiran nasional yang terus menurun
""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""