TANGERANGNEWS-Sebanyak 2.649 warga Kota Tangsel, dalam kurun Februari-Juni 2010 terserang diare akibat pancaroba (peralihan antara musim kemarau dan musim hujan) berkepanjangan.
"Pancaroba yang tidak putus-putus tersebut memudahkan bakteri dan virus melemahkan pertahanan tubuh sehingga intensitas curah yang cukup tinggi membuat suhu udara dan lingkungan sekitar sangat lembab." kata Kepala Dinas Kota tangsel Dadang M Epid, Selasa (6/7).
Ia menilai kesadaran warga untuk menjaga kebersihan relatif sangat rendah. Bahkan, warga yang terbiasa mencuci tangan sebelum beraktivitas hanya sekitar 15 persen. “Tak pelak, penderita diare hampir merata di seluruh kecamatan yang ada di kota Tangsel,” katanya
Lebih lanjut ia menambahkan untuk mengantisipasi serangan penyakit tersebut agar tidak lebih parah, dia menyarankan kepada warga untuk meningkatkan kewaspadaan dini. Bukan hanya terhadap kemungkinan serangan penyakit DBD, melainkan juga terhadap penyakit diare. Apalagi sudah 2.649 warga Tangsel terserang diare.
Untuk itu ia menyarankan kepada warga untuk menyediakan oralit di setiap rumah, terutama bagi keluarga yang memiliki anak di bawah usia lima tahun (balita).
"Serangan diare pada anak-anak memiliki risiko fatal daripada orang dewasa. Apalagi kalau disertai dehidrasi (kehilangan cairan tubuh) dan orang tua tidak tahu, itu sangat fatal," ungkapnya.
(deddy)
TODAY TAG
RECOMENDED
Tangerang News
@tangerangnews
