TANGERANGNEWS-Sebuah pesawat terbang latih tipe Glider dengan nomor lambung pesawat G-217 milik Dinas Olahraga Pemprov DKI Jakarta menukik dan terjatuh di lapangan golf Country Club Golf atau biasa disebut lapangan golf PT Pertamina, di Pondok Cabe Udik, Pamulang, Kota Tangsel, hari ini.
Menurut saksi mata di lokasi sekaligus Manajer Country Club Golf Landung Mintohadjo,49, pesawat jatuh tepat di hole 12 lapangan golf tersebut sekitar pukul 10.32 WIB. Pesawat itu terjatuh saat akan menghindari pohon akasia yang berada di lapangan golf tersebut.
“Karena ingin menghindari pohon, pesawat akhirnya berbelok dan oleng. Tidak lama setelah oleng pesawat pun menukik ke permukaan tanah lapangan golf,” kata Landung saat ditemui di lokasi hari ini.
Landung juga mengatakan, saat peristiwa itu terjadi memang kondisi angin sedang kencang. Sehingga, dirinya juga mengakui, kemungkinan faktor angin menjadi penyebab terjatuhnya pesawat itu.
Pada saat pesawat terjatuh sedang ada pemain golf. Sehingga, begitu pesawat terjatuh pemain golf termasuk seluruh petugas golf ikut mengevakuasi dua orang awak, yang belakangan diketahui bernama Ivan (siswa) dan Rudi (pilot). “Pilotnya hanya luka memang di bagian pinggang, sedangkan siswa-nya patah kaki kiri. Keduanya langsung kami evakuasi setelah sempat kami telepon club penerbangan itu Ortala,” kata Landung, seraya menyatakan, kini dua awak dibawa ke RS Fatmawati.
Sekitar pukul 13.00 WIB, pesawat dengan cat dasar berwarna putih itu dibawa ke hanggar Dinas Olahraga Pemprov DKI Jakarta Terbang Layang. Sementara Kapolsek Pamulang AKP Agus Widartono mengatakan, dua awak pesawat yang diketahui bernama Rudi ,34, dan Ivan ,27, sebagai siswa masih dalam perawatan insentif di RS Fatmawati, Jakarta Selatan. “Mereka beruntung karena saat terjatuh posisi lapangan golf sedang ramai. Sehingga banyak yang menyelawatkannya,” tuturnya.
Sementara itu, dari pihak hanggar tidak ada satu pun yang mau membuka mulutnya. Bahkan ketika wartawan datang ke hanggar, mereka mengunci gembok gerbang hanggar sehingga wartawan tidak dapat mengabadikan pesawat dan mengkonfirmasi peristiwa tersebut.(dira)
