Connect With Us

Serpong Line Makin Diminati, tapi Masih Minim Fasilitas

| Kamis, 12 Mei 2011 | 19:28

Menunggu Kereta di Stasiun Sudimara. (tangerangnews / dira)

 
TANGERANG-Penumpang berjejal dan berebut mencari tempat berteduh,baik saat turun hujan maupun ketika terik matahari,sudah menjadi pemandangan biasa di Stasiun Sudimara, Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel).

Meski memiliki penumpang paling banyak di lintasan Serpong Line,fasilitas dan pelayanan di stasiun ini kurang memadai. Ketika  mendatangi stasiun seluas 6.000 m2,beberapa bagian sudah terlihat usang.Cat di peron sudah berganti kecokelatan karena karat termakan usia.Itu pun atap yang ada tidak sampai sama dengan panjang peron.Akibatnya, setiap turun hujan penumpang yang menunggu kereta pasti akan terkena kilasan air.

Tak ketinggalan asongan,pengemis, dan pengamen turut memperburuk wajah stasiun. Ditambah dengan lokasi parkir yang sudah tidak cukup lagi. Areal parkir yang luasnya hanya 3.000 m2 tak mampu menampung jumlah kendaraan.Lantai parkir pun ubinnya sudah rusak, sehingga kalau hujan akan becek. Saat akan masuk-keluar stasiun pun,kemacetan mengular, baik dari arah Pasar Jombang maupun Ciputat.

“Kuping saya juga sudah budeg,banyak yang komplain pintu masuk stasiun macet. Sementara itu,saya baru bisa menyelesaikan persoalan di dalam stasiun dulu.Ini saya masih terus melakukan pencegahan kepada pedagang asongan di sini.Sebelumnya, pedagang asongan sampai berjualan di samping kantor ini,” ujar Kepala Stasiun Sudimara Pujiono.

Pria yang baru sekitar tiga bulan menjabat itu menuturkan, kemacetan terjadi karena warga Tangsel masih memilih naik kereta dari Stasiun Sudimara, padahal masih ada stasiun yang lebih representatif dari Stasiun Sudimara,yakni Stasiun Jurangmangu dan Rawabuntu.“ Di sini jumlah penumpangnya sudah mencapai 9.482 penumpang per hari, sedangkan kalau hari libur 2.000 penumpang,”tandasnya.

Kemacetan juga dipicu oleh maraknya angkot yang berhenti dan menjadikan stasiun itu sebagai terminal bayangan. Banyak juga warga sekitar yang menjadi timerangkot. Menurut Pujiono,seharusnya ada terminal di sekitar stasiun itu sehingga mengurangi kemacetan.“ Dapat dibayangkan jumlah penumpang di sini setiap tahun rata-rata naik 15%,”ujarnya.

Berbeda dengan Stasiun Sudimara,Stasiun Rawabuntu,Serpong jumlah penumpangnya dalam sehari rata-rata 2.700–3.500 pada hari kerja,sedangkan Sabtu dan Minggu sekitar 1.500 penumpang.Sementara di Stasiun Jurangmangu, Ciputat,meskipun representatif dan letaknya cukup strategis,jumlah penumpang tidak terlalu signifikan. “Frekuensi kereta api di sini sama dengan di Sudimara, 22 kereta api setiap harinya, pulang dan pergi,”terang Kepala Stasiun Rawabuntu Satia Tarta Gunada.

Luas stasiun Rawabuntu adalah 3.000 m2,sedangkan area parkirnya 1.500 m2 .“Ya, sama di sini juga full lokasi parkirnya.Seratus mobil parkir setiap harinya di sini, dan itu adalah langganan,” terangnya. Stasiun Pondokranji, Stasiun Kebayoran Lama,dan Stasiun Palmerah,kondisinya tak jauh berbeda dengan Stasiun Sudimara.Jumlah penumpang di stasiun ini cukup banyak,namun belum ada perbaikan.

Bahkan,peron di Stasiun Kebayoran Lama dan Palmerah sangat pendek sehingga menyulitkan penumpang.Frekuensi perjalanan KRL di Serpong Line (Serpong–Manggarai) hingga kini belum ada penambahan.Padahal,jumlah penumpang terus mengalami peningkatan.

Beruntung lintasan tersebut juga dilalui kereta api jurusan Rangkasbitung/Merak–Tanah Abang/Jakarta Kota/Pasar Senen sehingga penumpang masih bisa tertampung meskipun harus berdesakan dengan barang dagangan. Harga tiket untuk KRL ekspres Rp8.000,ekonomi AC Rp4.500,dan ekonomi Rp1.500. Seperti lintasan lainnya, penumpang tanpa tiket juga masih marak.Bahkan,mereka nekat naik di atas atap meskipun ada petugas (Koran SINDO)

KOTA TANGERANG
Pemkot Tangerang Siapkan 3 Lokasi Lahan untuk Bangun Dapur MBG

Pemkot Tangerang Siapkan 3 Lokasi Lahan untuk Bangun Dapur MBG

Senin, 12 Mei 2025 | 22:16

Pemerintah Kota Tangerang akan menyediakan tiga lokasi lahan strategis untuk pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai dapur umum produksi Makan Bergizi Gratis (MBG).

PROPERTI
Apa Perbedaan Regency dan Residence pada Nama Perumahan? Ini Penjelasannya 

Apa Perbedaan Regency dan Residence pada Nama Perumahan? Ini Penjelasannya 

Rabu, 7 Mei 2025 | 14:58

Di Indonesia, nama-nama kompleks perumahan seperti “regency” dan “residence” kerap digunakan pengembang. Meski terdengar serupa, kedua istilah ini ternyata memiliki perbedaan

BISNIS
Rumor Akuisisi GoTo oleh Grab Picu Kekhawatiran Pendapatan Driver Ojol Berkurang

Rumor Akuisisi GoTo oleh Grab Picu Kekhawatiran Pendapatan Driver Ojol Berkurang

Senin, 12 Mei 2025 | 16:21

Isu merger antara Grab dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali mencuat dan menjadi perhatian serius di kalangan pengemudi ojek online (ojol). Jika kabar tersebut benar, maka GOTO yang saat ini menjadi satu-satunya unicorn asli Indonesia

WISATA
Festival Peh Cun Kota Tangerang 2025 Segera Digelar, Catat Jadwal dan Rangkaian Acaranya

Festival Peh Cun Kota Tangerang 2025 Segera Digelar, Catat Jadwal dan Rangkaian Acaranya

Rabu, 7 Mei 2025 | 19:39

Perkumpulan Boen Tek Bio kembali menghadirkan festival tahunan yang menjadi salah satu ciri khas Kota Tangerang yaitu Festival Peh Cun.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill