Connect With Us

Wudih, Perputaran Impor di Tangsel Capai Rp 58 M

| Rabu, 11 Juli 2012 | 20:02


TANGERANG
-Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel mencatat sejak 2011 sudah terdapat 312 perusahaan importer di Kota Tangsel dengan nilai  impor mencapai USD 6 juta, atau sebesar Rp58 miliar.
   “Itupun baru dari jumlah separuhnya. Baru sekitar 150-an perusahaan yang melaporkan nilai impor ke kita," ujar Tatang Kasmara, Kepala Bidang (Kabid) Disperindag.
 
Andai semua perusahaan melaporkan nilai impor barang, dipastikan nilainya jauh lebih besar dari yang saat ini diketahui. Adapun masih banyak yang belum melaporkan, dikarenakan banyak perusahaan yang memang keberadaannya tidak jelas.
 
 Dalam hal ini, ada yang sudah tidak aktif hingga kini. "Banyak juga, yang selama setahun tidak melakukan impor atau nihil. Ini bisa saja terjadi karena, impor bergantung kedua pihak, perusahaan asing dan importir di sini," katanya.

    Dan, untuk tahun ini kata Tatang, belum dilaporkan kembali nilai impor tersebut. Sehingga, belum diketahui nilai impor yang bergulir di tahun ini. Tatang melanjutkan, dengan besarnya nilai impor tersebut bisa menstabilkan elektabilitas ekonomi di Kota Tangsel. Karena, nilai tersebut berkorelasi dengan nilai investasi di suatu daerah. "Keuntungannya banyak. Pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan pemenuhan barang kebutuhan di Tangsel," katanya.

    Selain itu, besarnya nilai impor tersebut juga akan memengaruhi nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Tangsel. Hal ini, juga bisa memompa nilai bagi hasil dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pajak Badan Hukum. "Dari nilai itu, ada yang masuk ke pusat ada juga nilai yang dikembalikan ke daerah, sebagai nilai bagi hasil," terang Tatang.

    Adapun, importir yang ada di Kota Tangsel tersebut, sebagian besarnya importir jenis mesin dan suku cadangnya. Jenis ini menjadi dominan, karena kebanyakan perangkat permesinan diproduksi di luar negeri. Sementara di Indonesia hanya melakukan perakitan saja, sehingga impor barang berupa mesin sangat tinggi. "Khusus di Tangsel, mayoritas importir itu untuk jenis mesin dan bahan kimia," tambah Tatang. (DRA)

TEKNO
Canggih, Begini Cara Kerja QRIS yang Jadi Favorit untuk Transaksi Pembayaran Digital 

Canggih, Begini Cara Kerja QRIS yang Jadi Favorit untuk Transaksi Pembayaran Digital 

Selasa, 13 Mei 2025 | 12:56

Kemudahan transaksi digital di Indonesia semakin terasa dengan hadirnya QRIS, sistem pembayaran berbasis QR code yang dirancang untuk menyatukan berbagai metode pembayaran dalam satu kode.

AYO! TANGERANG CERDAS
Dana Program Sekolah Swasta Gratis Disalurkan ke Rekening Siswa, Segini Nominalnya 

Dana Program Sekolah Swasta Gratis Disalurkan ke Rekening Siswa, Segini Nominalnya 

Rabu, 7 Mei 2025 | 12:28

Pemerintah Provinsi Banten akan menjalankan program sekolah gratis bagi siswa SMA, SMK, dan SKh swasta mulai tahun ajaran baru 2025/2026 mendatang.

MANCANEGARA
Konflik India-Pakistan Berpotensi Ganggu Ekspor Batu Bara Indonesia

Konflik India-Pakistan Berpotensi Ganggu Ekspor Batu Bara Indonesia

Jumat, 9 Mei 2025 | 12:19

Indonesia berpotensi terdampak secara ekonomi jika konflik antara India dan Pakistan terus berlanjut. Salah satu sektor yang diperkirakan akan terkena imbasnya adalah ekspor batu bara, yang selama ini menjadi komoditas andalan

BISNIS
Rumor Akuisisi GoTo oleh Grab Picu Kekhawatiran Pendapatan Driver Ojol Berkurang

Rumor Akuisisi GoTo oleh Grab Picu Kekhawatiran Pendapatan Driver Ojol Berkurang

Senin, 12 Mei 2025 | 16:21

Isu merger antara Grab dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali mencuat dan menjadi perhatian serius di kalangan pengemudi ojek online (ojol). Jika kabar tersebut benar, maka GOTO yang saat ini menjadi satu-satunya unicorn asli Indonesia

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill