Connect With Us

Tiga WNA Ini Nekat Selundupkan Puluhan Satwa

Rangga Agung Zuliansyah | Jumat, 6 Juni 2014 | 17:23

Salah Satu jenis Satwa Siamang Yang Gagal diselundupkan (Rangga A Zuliansyah / TangerangNews)

TANGERANG-Puluhan satwa langka dari Indonesia, ditemukan di dalam koper milik tiga warga negara asing (WNA) asal Kuwait dan Cina, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis (5/6) malam. Diduga satwa langka tersebut akan diselundupkan ke luar negeri. Ketiga WNA tersebut pun diamankan pihak Balai Karantina Pertanian Bandara.
 
Upaya penggagalan ini bermula saat petugas maskapai penerbangan, mencurigai adanya gelagat aneh yang ditunjukan oleh ke tiga pelaku. Saat koper mereka diperiksa menggunakan alat X-ray, petugas menemukan barang yang menunjukan ciri-ciri mahluk hidup.
 
"Setelah kami lakukan pemeriksaan mendalam, kami mendapatkan adanya ciri-ciri mahluk hidup dari dalam koper tersebut. Ternyata setelah dibuka, terdapat puluhan satwa langka asli indonesia ada di dalamnya dengan kondisi terbius," ujar Humas Balai Besar Karantina Pertanian Bandara Soekarno Hatta, Zainal, Jumat (7/6).
 
Dikatakan Zainal, puluhan satwa langka yang coba diselundupkan para pelaku ini terdiri dari 3 ekor OA Jawa, 1 ekor Orang Utan, 4 Ekor Siamang dan 97 ular yang belum teridentifikasi jenisnya. Bahkan, satu ekor anak Siamang ditemukan sudah dalam keadaan mati.
 
Satwa langka tersebut, lanjut Zainal, diletakan di dalam keranjang buah, dengan posisi berdesakan antara satu dengan yang lain. Hanya beralaskan tisu dan sekat yang terbuat dari kardus. Selain itu, terdapat pula pipa sedang yang dilubangi setiap sisinya, untuk menyimpan hewan selundupan berupa burung. Kuat dugaan, hewan-hewan tersebut akan diperdagangkan.
 
"Tindakan ini sungguh keji. Bayangkan saja, puluhan hewan-hewan ini harus berada dalam tempat yang sempit dan berdesakan. Ditambah lagi, mereka diletakan di dalam koper kedap udara dan dibius. Kami menduga, hewan-hewan ini akan diperjual belikan di luar negeri," tuturnya miris.
 
Saat ini, puluhan satwa langka tersebut masih diamankan di Balai Karantina pertanian Bandara Soetta untuk dilakukan pemulihan.
Setelah itu, baru lah akan diserahkan ke Kementerian Kehutanan untuk dikembalikan ke habitat aslinya. Sementara, hingga saat ini para pelaku masih terus dimintai keterangan guna penyelidikan lebih lanjut.
 
"Pelaku sudah kami serahkan ke Polres Bandara untuk dilakukan penyelidikan. Apakah ada indikasi jaringan penjualan hewan langka skala internasional, kita belum tahu. Nanti tunggu hasil penyelidikan selesai," tukas Zainal.
 
Menurut Zainal, puluhan hewan langka yang coba diselundupkan para pelaku merupakan hewan yang masuk dalam kelompok Apendik. Bahkan, keberadaannya kini sudah nyaris punah.
"Satwa-satwa ini sungguh tak dapat ternilai harganya. Karena satwa tersebut adalah kekayaan fauna Indonesia yang tidak dimiliki bangsa lain," paparnya.
 
 
PROPERTI
Bukukan Pendapatan Rp13,8 Triliun pada 2024, BSDE Masuk 100 Perusahaan Terbaik versi Fortune

Bukukan Pendapatan Rp13,8 Triliun pada 2024, BSDE Masuk 100 Perusahaan Terbaik versi Fortune

Senin, 15 September 2025 | 21:41

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menunjukkan dominasinya di industri properti dengan meraih peringkat pertama di kategori Property & Real Estate dalam ajang Fortune Indonesia 100 Gala 2025.

HIBURAN
Mal Ciputra Tangerang Hadirkan Atraksi Motor Maut Pacu Adrenalin Pengunjung

Mal Ciputra Tangerang Hadirkan Atraksi Motor Maut Pacu Adrenalin Pengunjung

Selasa, 16 September 2025 | 18:19

Mal Ciputra Tangerang membuat gebrakan baru dengan menghadirkan atraksi motor ekstrem "Globe of Death" yang siap memacu adrenalin para pengunjung.

BISNIS
Ide Bisnis Kuliner UMKM Laris Manis di Musim Hujan

Ide Bisnis Kuliner UMKM Laris Manis di Musim Hujan

Senin, 15 September 2025 | 16:06

Musim hujan seringkali membuat orang malas keluar rumah. Kondisi ini justru bisa dimanfaatkan sebagai peluang bisnis kuliner, terutama untuk makanan yang identik dengan suasana hangat dan kenyamanan.

NASIONAL
Tak Cukup dengan Iklan, Inilah Jurus Media Lokal Bertahan di Era Disrupsi Digital

Tak Cukup dengan Iklan, Inilah Jurus Media Lokal Bertahan di Era Disrupsi Digital

Sabtu, 13 September 2025 | 09:52

Industri media tengah berada pada persimpangan jalan. Ketergantungan pada iklan sebagai sumber utama pendapatan tidak lagi mencukupi untuk menopang biaya produksi jurnalistik.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill