Besok Ada Tradisi Seba Baduy 2025, Ini Rangkaian Jadwalnya
Kamis, 1 Mei 2025 | 21:07
Berdasarkan informasi, tradisi tahunan ini akan diikuti 1.750 warga suku Baduy mulai Jumat, 2 Mei 2025, hingga Sabtu, 3 Mei 2025.
TANGERANG- Senior General Manager Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Zulfahmi menyatakan akan melegalkan taksi gelap. Pihaknya menterjemahkan tentang keinginan Dirut PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi yang akan melegalkan (kuningisasi) taksi gelap di Bandara Soekarno-Hatta.
“Begini, hakikatnya taksi gelap itu tidak boleh ada, terjemahannya dari keinginan Dirut akan kita kuningkan, kita implementasi dilapangan yang penting tak ada dulu taksi gelap,” terangnya, Senin (20/4).
Caranya, kata Zulfahmi, calo ini telah pinggirkan ke lokasi parkir dengan melakukan razia terus menerus dan memberlakukan tarif parkir progresif.
Diakuinya, konotasi taksi gelap sudah negative. Padahal, penumpang banyak juga yang membutuhkannya, karena muat kendaraan mereka yang lebih dari taksi pada umumnya.
“Publik yang bilang, Pak taksi gelap. Itu membuat imej jelek. Padahal ada juga private transportation service. Namun, bahwa ada penumpang harus kita lindingi, itu kewajiban kami,” tuturnya.
Artinya, taksi gelap menurut Zulfahmi memiliki pangsa pasar tersendiri. Karena sudah ada yang menghubungi mereka sebelum sampai di Bandara. Taksi gelap menjadi jelek imejnya karena lebih banyak yang ngasong.
“Nah, yang tidak punya pelanggan tetap ini yang ngasong, yang menggangu kenyamanan penumpang. Kita akan membuat sistem dikuningkan, saat ini masih dalam pembahasan di Dirjen Perhubungan. Agar tak ngasong, kita buat mereka on call,” terangnya.
Berdasarkan informasi, tradisi tahunan ini akan diikuti 1.750 warga suku Baduy mulai Jumat, 2 Mei 2025, hingga Sabtu, 3 Mei 2025.
Pemerintah Kota (Pemkot) resmi meluncurkan layanan “Angkutan Perkotaan Gratis untuk Pelajar”.
Sejak resmi menjadi kota administratif pada 28 Februari 1993 setelah sebelumnya tergabung dalam Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang telah menginjak usia ke-32 pada Jumat, 28 Februari 2025.
Pilkada Serentak 2024 melahirkan Banyak Kepala daerah Terpilih sebagai Pemimpin Politik di daerah. Dampaknya adalah budaya retreat atau Pembekalan Yang dilaksanakan oleh Presiden RI melalui kementerian Dalam Negri kepada kepala daerah terpilih