Connect With Us

Kajian Listrik Bandara Selesai Akhir November

| Kamis, 23 September 2010 | 19:29

Penumpukan penumpukan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. (tangerangnews / dira)

 

TANGERANGNEWS-Tidak ingin kasus matinya listrik terjadi kembali di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II akhirnya menggandeng PT PLN  untuk mengelola listrik bandara.
Meski demikian untuk mengetahui penyakit yang ada dalam sistem kelistrikan bandara kedua BUMN ini baru bisa menuntaskan pengkajian (asessment) pada akhir November mendatang.
 
Kesepakatan untuk melakukan kerjasama ini ditandatangani oleh Direktur Operasi Jawa-Bali PLN, I .G.A Ngurah Adnyana dengan Direktur Operasi Teknis Angkasa Pura II, Salahudin Rafi di Jakarta, hari ini.
 
Sebelumnya kedua BUMN ini telah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MOU) pada 25 Agustus 2010 lalu."Dengan adanya kerjasama ini makan PLN akan melakukan pendampingan pengelolaan listrik bandara hingga level III yang meliputi jaringan tegangan menengah (JTM), genset yang terhubung dengan JTM dan main power sitem (MPS) serta un-interupted power system (UPS) untuk daerah prioritas," ujar Adnyana.
 
Pihaknya akan menyelesaikan assesment level I yang terdiri atas asessment aset, perbaikan dan penggantian peralatan. "Akhir minggu ini sudah harus selesai" tukas Adnyana.
Sementara pada level II asessmen itu akan mencakup peningkatan pola operasi yang meliputi pendefinisian prioritas layanan, persyaratan pasokan pada daerah sesuai definisi dan persyaratan sistem operasi secara umum di Bandara.
 
Untuk jaringan tegangan rendah, masih sepenuhnya dikelola AP II. Jadi secara umum sistem kelistrikan Bandara Internasional Soekarno-Hatta masih sepenuhnya dikelola AP II. Kerjasama ini bentuknya pendampingan pengelolaan kelistrikan saja," tutur Adnyana.
 
Untuk kelanjutan kerjasama tersebut, kedua pihak masih menunggu hasil asessment level III yang ditargetkaan bisa selesai pada akhir November mendatang. "Akhir November nanti hasilnya sudah ada. Hal itu akan menentukan bentuk pembenahan yang akan dilakukan termasuk juga mekanismesnya. Demikian halnya dengan nilai kontrak kerjasama ini akan sangat tergantung dari hasil asesment tersebuta,"ujar Salahudin.
 
Meski kerjasama sudah diteken, pihak AP II belum berani menjamin tidak terulangnya kasus mati lampu di bandara. Secara umum potensi padam listrik untuk penerangan masih bisa terjadi, Upaya kerjasama ini justru untuk meminimalisir dan menghilangkan potensi itu. “Namun kami berani menjamin untuk unit utama yang terkait keselamatan dan kelancaran penerbangaan seperti radar, navigasi, pemindai sinar x, tidak akan mengalami pemadaman," ujar Direkrur Utama AP II, Tri S. Sunoko. (dira)
 
 
 
MANCANEGARA
Khawatir Terpapar Radioaktif Cesium-137, Udang Impor dari Indonesia Ditarik Lagi dari Pasar AS 

Khawatir Terpapar Radioaktif Cesium-137, Udang Impor dari Indonesia Ditarik Lagi dari Pasar AS 

Senin, 20 Oktober 2025 | 12:07

Perusahaan makanan laut asal Seattle, Amerika Serikat (AS), Aquastar, melakukan penarikan sukarela (voluntary recall) terhadap sejumlah produk udang beku yang dijual di berbagai toko ritel besar di seluruh negeri.

OPINI
Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Jumat, 31 Oktober 2025 | 12:05

Sistem birokrasi Indonesia pasca-reformasi dibangun di atas optimisme tinggi terhadap meritokrasi. Konsep ini, yang secara ilmiah berarti sistem yang menempatkan seseorang berdasarkan kemampuan, keahlian, dan kinerja (merit), tertuang dalam UU ASN

BANDARA
Mulai 1 November Bandara Soetta Sediakan Jalur Jemput Premium di Terminal 2

Mulai 1 November Bandara Soetta Sediakan Jalur Jemput Premium di Terminal 2

Kamis, 30 Oktober 2025 | 16:57

Kabar gembira bagi pengguna jasa Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Kota Tangerang yang menginginkan layanan penjemputan lebih cepat dan nyaman.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill