Connect With Us

Ribut, Kanit Narkoba Banten laporkan petugas Angkasa Pura II

| Kamis, 24 Januari 2013 | 20:01

Jalan Pintu M1 Bandara Internasional Soekarno-Hatta. (tangerangnews / denny)

 

TANGERANG-Keributan antara petugas PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan anggota polisi pecah di terminal 1 A, Bandara tersebut, Rabu (23/1/2013).  
 
Peristiwa yang terjadi pada pukul 16.05 WIB itu membuat anggota polisi berpangkat Kompol dengan nama lengkap Rishian Krisna Budhi S memar dipelipis kiri.  Atas apa yang dialaminya, Rishian akhirnya melaporkan petugas PT Angkasa Pura II dengan tuduhan melakukan pengeroyokan atau Pasal 170 ke Polres Bandara Soekarno-Hatta.

Kasubag Humas Polres Bandara Soekarno-Hatta, AKP Agus Tri mengatakan, berawal ketika ketika Rishian tiba di lobi Terminal 1 A dengan ditemani istri dan anaknya yang sampai dengan menggunakan roda empat di lokasi.

Ketika ingin check-in, Rishian membawa serta anaknya. Sedangkan istrinya menunggu di mobil yang terparkir di lobi terminal.  “Korban kemudian meminta izin kepada petugas keamanan, bahwa dia akan keluar kembali untuk mengantar anaknya, karena yang berangkat terbang adalah dirinya (Rishian) sendiri,” ujar Agus Tri.
 
Namun, setelah selesai check-in, Rishian yang lahir di Jember pada 13 Juli 1975 dan kini menjabat sebagai kepala unit Narkoba di Polda Banten itu tidak diperkenankan keluar lewat jalan masuk yang sedari awal dia sudah mintakan izin. “Saat di depan pintu, korban langsung di tarik rambutnya dan di pukul oleh dua orang security bandara. Hal itu terjadi di depan anak dan istrinya,” ujar Agus Tri.
 
 
 Keduanya diduga bernama Marzila, 25, dan Vian Harvinda, 28. Sementara itu, Senior General Manager Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Bram Bharoto Tjiptadi menyampaikan, pihaknya akan menyerahkan hasil rekaman CCTV yang merekam adegan peristiwa tersebut.
 
“Tetapi tidak kepada pers, kami hanya akan menyerakan kepada petugas penyidik,” ujar Bram.
Bram juga mengatakan, melawan ketika dipukul oleh orang yang memukulnya , petugas security bandara akan terkena sanksi.

“Andai pun benar dia (petugas security)  memukul atau melawan yang memukulnya, tetapi kita sanksi. Apalagi kalau sampai nekat memukul,  di depan anak istrinya lagi,” ujar Bram.
  Ketika dimintai versi kronologis pihak PT Angkasa Pura II mengaku tidak ingin memperpanjang masalah. “Yang jelas kami sedang memperbaiki citra Bandara, masak kami mau punya personil seperti preman,” ujarnya. (DRA)
 
 
 
TOKOH
Mengenal Baden Powell dan Sejarah Dicetuskannya Pramuka

Mengenal Baden Powell dan Sejarah Dicetuskannya Pramuka

Kamis, 22 Februari 2024 | 15:37

Praja Muda Karana atau Pramuka merupakan gerakan kepanduan paling populer yang dicetuskan oleh Baden Powell.

OPINI
Rasa Aman Hanyalah Angan karena Digilas Kriminalitas

Rasa Aman Hanyalah Angan karena Digilas Kriminalitas

Sabtu, 11 Mei 2024 | 15:16

Terbiasa oleh ketakutan dan dijauhkan oleh rasa aman adalah gambaran khas kehidupan kita hari ini. Padahal merasa aman adalah hak setiap individu sebagai warga negara.

NASIONAL
Sistem Kelas BPJS Kesehatan Dihapus pada 2025, Berapa Jumlah Iurannya?

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Dihapus pada 2025, Berapa Jumlah Iurannya?

Selasa, 14 Mei 2024 | 09:47

Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) resmi menghapus sistem kelas 1,2,dan 3 dalam Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

HIBURAN
Kang Mus 'Preman Pensiun' Ditangkap Polisi, Diduga Terlibat Narkoba 

Kang Mus 'Preman Pensiun' Ditangkap Polisi, Diduga Terlibat Narkoba 

Sabtu, 11 Mei 2024 | 11:31

Pameran Kang Mus dalam sinetron Preman Pensiun, Epy Kusnandar ditangkap pihak Polres Metro Jakarta Barat akibat diduga terlibat penyalahgunaan narkoba.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill