Connect With Us

Karantia Banten Gagalkan Pengiriman 742 Ekor Burung Liar Ilegal di Pelabuhan Merak

Rangga Agung Zuliansyah | Kamis, 31 Juli 2025 | 18:33

Balai Karantina Banten berhasil menemukan 742 ekor burung liar yang dibawa dari Kota Bandar Lampung dengan tujuan Kota Serang. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)

TANGERANGNEWS.com-Badan Karantina Indonesia melalui Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Banten (Karantina Banten) berhasil menemukan 742 ekor burung liar yang dibawa dari Kota Bandar Lampung dengan tujuan Kota Serang.

Hewan ini dikirim tanpa dilengkapi Sertifikat Kesehatan Hewan, serta tidak dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina.

Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Banten Duma Sari mengatakan, modus pengiriman satwa liar tanpa dokumen seperti ini bukan kali pertama terjadi.

Pelanggaran seperti ini terus berulang hingga menjadi perhatian serius di Badan Karantina Indonesia.

"Karena itu kami terus melakukan pengawasan sebagai bentuk pertahanan hayati dan menjaga kelestarian alam yang ada di Indonesia,” jelasnya, Kamis 31 Juli 2025.

Penemuan ini bermula dari pengawasan yang dilakukan petugas di Pelabuhan Penyeberangan Merak, pada Rabu 30 Juli 2024, pukul 02.00 WIB.

Ketika sedang melakukan pengawasan bongkaran kapal di dermaga 1, pejabat karantina curiga dengan sebuah mobil pribadi karena terdengar ada suara burung di dalamnya.

Kemudian setelah itu, petugas memberhentikan mobil tersebut untuk memeriksanya. Ternyata mobil tersebut benar membawa burung.

Ketika memeriksa, sopir tidak mampu menunjukan dokumen persyaratan yang sesuai dengan UU No 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan.

Selanjutnya, petugas langsung bergerak cepat melakukan pemeriksaan kesehatan burung-burung ini, dengan melakukan uji laboratorium untuk memeriksa Avian Influenza melalui tes Rapid AI.

“Dari penemuan ini kami mendapati mobil tersebut merupakan mobil travel yang di dalamnya membawa 25 kardus dan 11 keranjang berisikan berbagai jenis burung liar," kata Duma Sari.

Adapun burung tersebut terdiri dari 298 ekor jalak kebo, 147 ekor pleci, 119 ekor colibri king, 14 ekor colibri sogon, 39 ekor kepondang, 33 ekor cucak ranting, 32 ekor cucak ijo, 6 ekor gagak pohon abu-abu, 4 ekor cucak jenggot, 5 ekor poksay mandarin.

Kemudian,  7 ekor cucak kinoy, 5 ekor siri-siri, 2 ekor tledekan, 2 ekor srigunting kelabu, 7 ekor poksay mantel, 6 ekor poksay kaki hitam, serta ekek geking jawa, rambatan, dan cililin 1 yang masing-masing berjumlah satu ekor.

"Burung-burung yang diamankan ada beberapa jenis yang dilindungi seperti cililin, cucak ijo, dan cucak ranting," terangnya.

Karantina Banten tentunya berkomitmen dalam penerapan Peraturan Pemerintah No 29/2023 dalam menjaga satwa liar asli Indonesia dan mencegah praktik perdagangan ilegal khususnya di wilayah Banten.

Selanjutnya burung-burung tersebut diserahkan ke BKSDA dan bersama dilakukan pelepasliaran di Kantor Resor Cagar Alam Rawa Danau, Panenjoan Desa Luwuk, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Serang.

Harapannya, satwa tersebut dapat bertahan hidup dan berkembang biak untuk mencegah kepunahan. Selain itu, penindakan ini dilakukan juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar lebih mematuhi aturan.

AYO! TANGERANG CERDAS
Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Minggu, 20 Juli 2025 | 11:19

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Banten menjadi provinsi dengan jumlah mahasiswa aktif terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 1.687.634 mahasiswa per tahun 2024.

TOKOH
Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Senin, 8 September 2025 | 08:52

Kabar duka datang dari keluarga besar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Banten. Ketua Umum KONI Banten, Edi Ariadi, yang juga mantan Wali Kota Cilegon periode 2016-2021, meninggal dunia pada Senin, 8 September 2025, pagi.

HIBURAN
JNE Jadi Mitra Logistik Resmi Indonesia International Pet Expo 2025 di ICE BSD Tangerang

JNE Jadi Mitra Logistik Resmi Indonesia International Pet Expo 2025 di ICE BSD Tangerang

Senin, 3 November 2025 | 19:13

Pameran hewan peliharaan terbesar di Indonesia, Indonesia International Pet Expo (IIPE) 2025, kembali menggandeng JNE sebagai Official Logistics Partner untuk ketiga kalinya.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill