Connect With Us

Diangkat Jadi Film, Ini Sejarah Gowok Tradisi Masyarakat Jawa Belajar Berhubungan Intim dengan Wanita Lain Sebelum Menikah

Fahrul Dwi Putra | Kamis, 5 Juni 2025 | 09:22

Poster Film Gowok (@TangerangNews / Istimewa)

TANGERANGNEWS.com- Film Gowok: Kamasutra Jawa karya sutradara Hanung Bramantyo tayang secara perdana di bioskop Indonesia pada Kamis, 5 Juni 2025. 

Film ini mengangkat tema yang jarang dibahas, yakni tradisi pendidikan seks yang pernah hidup di tengah masyarakat Jawa lewat peran seorang perempuan yang dilabeli gowok.

Film yang sempat ditayangkan perdana di International Film Festival Rotterdam (IFFR) 2025 ini memadukan elemen drama dan thriller dalam durasi 2 jam 10 menit. 

Tak hanya sekadar hiburan, film ini juga menggali sisi historis dari praktik pendidikan rumah tangga dan seksualitas yang pernah dijalankan oleh masyarakat Jawa zaman dulu.

Dalam kisahnya, tokoh utama Ratri merupakan murid dari gowok legendaris, Nyai Santi. Ia dididik untuk menjadi perempuan yang mampu membimbing laki-laki muda memahami bagaimana cara mencintai, menghargai, serta memuaskan pasangannya kelak setelah menikah. 

Tradisi ini dikenal dengan istilah gowokan, dan para wanita yang menjalankan tugas ini disebut gowok dilansir dari DetikCom.

Gowok bukan sekadar pendamping biasa. Ia adalah perempuan dewasa yang ditugaskan untuk mengajarkan kehidupan rumah tangga kepada laki-laki muda, bahkan termasuk hubungan seksual secara langsung. 

Dalam praktiknya, sang gowok harus mampu bertindak seperti seorang istri, dari memasak, mencuci, hingga membimbing hubungan fisik. Semua dilakukan dalam batas etika dan kesepakatan yang telah dibuat bersama keluarga si pemuda.

Tradisi ini berkembang terutama di wilayah Banyumas, Jawa Tengah, dan sudah dikenal sejak masa silam. Seorang pemuda dari keluarga terpandang biasanya diserahkan kepada gowok oleh orang tuanya agar mendapat bekal sebelum menikah. 

Gaji, bingkisan, hingga kontrak tertulis menjadi bagian dari kesepakatan. Namun, seorang gowok juga dituntut menjaga profesionalisme dan mampu mengendalikan diri agar tidak melampaui batas hubungan emosional yang seharusnya tidak terjadi.

M. Koderi dalam buku Banyumas: Wisata dan Budaya menyebutkan, hanya perempuan tertentu dengan keahlian khusus yang layak menjadi gowok. 

Bahkan, jika dalam masa pengasuhan terjadi kegagalan atau melanggar aturan, gowok harus mengembalikan peningset atau seserahan dari keluarga pemuda tersebut.

Tradisi ini juga pernah dicatat oleh peneliti Belanda, R. Prawoto, dalam tulisannya tahun 1931. Ia menggambarkan bahwa gowok memiliki peran sangat luas, mulai dari urusan rumah tangga hingga hubungan intim. Prawoto bahkan mencatat bahwa praktik gowokan masih hidup di daerah Bukateja dekat Banyumas pada dekade 1930-an.

Sastrawan Budi Sardjono dalam novelnya Nyai Gowok mencoba menelusuri akar budaya ini, bahkan menyebut adanya pengaruh dari perempuan Tionghoa bernama Goo Wook Niang yang disebut sebagai sosok pertama yang memperkenalkan konsep pengasuhan lelaki muda dengan pendekatan fisik dan emosional.

"Dan, hanya anak-anak lelaki dari kalangan istana yang ia didik supaya kelak jadi lelaki sejati, mengenal betul setiap inci dari tubuh perempuan, dan akhirnya bisa membahagiakan perempuan yang dijadikan pasangan hidupnya," tulisnya dikutip dari Historia.

Sebelum novel Budi Sardjono terbit, pengarang peranakan Tionghoa Liem Khing Hoo juga menulis roman berjudul Gowok pada 1936. 

Dalam ceritanya, seorang pemuda bernama Soemanda menolak tradisi gowokan karena merasa tidak sesuai dengan moral modern. Namun, setelah mengenal gowok bernama Soembangsih, ia justru berubah pikiran dan jatuh cinta pada sang pendidik.

Adapun film Gowok: Kamasutra Jawa menghadirkan sejumlah aktor dan aktris kenamaan, seperti Lola Amaria sebagai Nyai Santi, Raihaanun sebagai Nyai Ratri, Reza Rahardian sebagai Denmas Kamanjaya, dan Ali Fikry sebagai Bagas.

BANDARA
Bandara Soekarno-Hatta Salurkan Puluhan Hewan Kurban ke 12 Desa

Bandara Soekarno-Hatta Salurkan Puluhan Hewan Kurban ke 12 Desa

Kamis, 5 Juni 2025 | 16:45

PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Internasional Soekarno-Hatta kembali menyalurkan bantuan hewan kurban kepada masyarakat sekitar, dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H / 2025 M.

MANCANEGARA
Mayoritas Pekerja Indonesia Lulusan SD, Sarjana Paling Banyak Menganggur

Mayoritas Pekerja Indonesia Lulusan SD, Sarjana Paling Banyak Menganggur

Minggu, 1 Juni 2025 | 10:35

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data terbaru terkait dunia kerja di Indonesia. Dalam Laporan Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia per Februari 2025, mayoritas tenaga kerja nasional masih didominasi oleh lulusan Sekolah Dasar (SD) ke bawah

AYO! TANGERANG CERDAS
Pemkot Tangerang Larang Praktik Sogok-menyogok dalam SPMB 2025

Pemkot Tangerang Larang Praktik Sogok-menyogok dalam SPMB 2025

Rabu, 4 Juni 2025 | 11:25

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melarang praktik pungutan liar (pungli) maupun titipan pada seluruh proses dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026.

HIBURAN
Film Gowok Tayang Hari Ini, Berikut Bioskop di Tangerang yang Bisa Ditonton

Film Gowok Tayang Hari Ini, Berikut Bioskop di Tangerang yang Bisa Ditonton

Kamis, 5 Juni 2025 | 09:27

Film berjudul Gowok Kamasutra Jawa resmi tayang serentak di bioskop-bioskop Indonesia mulai Rabu, 5 Juni 2025, termasuk di sejumlah jaringan bioskop di wilayah Tangerang seperti CGV, Cinema XXI, dan Cinépolis Cinemas.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill