TANGERANG-Salah satu dari 13 korban jatuhnya helikopter TNI AD di Poso, adalah Kapten Corps Kesehatan Militer (CKM) Dr. Yanto, 49, yang merupakan warga Kampung Sumur, Desa Wanakarta, RT 2/5, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang.
Anak pertama dari lima bersaudara pasangan Sutaryo dan Aipah ini sebelumnya bergabung di Grup I Kopasus Serang dan menjabat sebagai Dokter Komite Medika Rumah Sakit Tk IV Kencana Serang, Banten, selama 6 tahun.
Pantauan di rumah keluarganya, terlihat banyak karangan bunga yang telah berjejer di depan halaman. Puluhan anggota TNI dari Grup I Kopasus Serang mendatangi rumah korban untuk melayat.
Namun keluarga korban tidak berada di kediamanya. Mereka diketahui pergi ke Bandara Halim Perdana Kusuma untuk menemui jenazah Yanto yang diterbangkan dari Makasar.
"Semua keluarganya ke Halim dari Jam 10.00 WIB. Rumahnya cuma ditunggu oleh tetangga," kata tetangga korban, Khoirudin, Senin (21/3/2016).
Menurut Khoirudin, pihak keluarga telah mengetahui korban meninggal sejak tadi malam. Kemudian, para tetangga langsung membantu keluarga korban memasang tenda dan bendera kuning di rumah korban.
Musim hujan seringkali membuat orang malas keluar rumah. Kondisi ini justru bisa dimanfaatkan sebagai peluang bisnis kuliner, terutama untuk makanan yang identik dengan suasana hangat dan kenyamanan.
TODAY TAG
Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Banten menjadi provinsi dengan jumlah mahasiswa aktif terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 1.687.634 mahasiswa per tahun 2024.
Pendidikan tinggi kerap disebut sebagai tangga mobilitas sosial—jalan bagi anak-anak dari keluarga biasa untuk mendaki ke strata sosial yang lebih tinggi. Namun kenyataan di lapangan sering kali tidak seindah slogan.
Ada kabar gembira untuk seluruh masyarakat, dalam rangka memperingati Hari Perhubungan Nasional (Harbunas).
RECOMENDED
Tangerang News
@tangerangnews
