Connect With Us

Bupati Tangerang Kunjungi Bocah yang Jadi Korban Kecelakaan hingga Diamputasi, Janji Bakal Siapkan Kaki Palsu

Fahrul Dwi Putra | Sabtu, 12 April 2025 | 17:59

Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid mengunjungi kediaman FM, 7, siswa kelas 1 SD Al Isqomah Sepatan Timur yang menjadi korban kecelakaan hingga kakinya diamputasi. (@TangerangNews / Istimewa)

TANGERANGNEWS.com- Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid mengunjungi kediaman FM, 7, siswa kelas 1 SD Al Isqomah Sepatan Timur yang menjadi korban kecelakaan hingga harus menjalani amputasi kaki. 

Dalam kesempatan tersebut, Bupati didampingi oleh Camat, kepala desa, dan perwakilan KNPI Kecamatan Sepatan Timur. Mereka bersama-sama memberikan semangat kepada FM serta menyerahkan kursi roda elektrik guna mendukung aktivitas harian anak tersebut.

"Saya datang ke sini ke rumah F untuk memberikan bantuan kursi roda dan melihat langsung kondisi terkini adik kita yang telah dioperasi beberapa waktu yang lalu," kata Bupati Maesyal Rasyid saat berada di kediaman FM.

Bupati juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada RSUD Kabupaten Tangerang atas penanganan medis yang cepat terhadap FM, termasuk kepada para dokter, pihak kecamatan, serta unsur masyarakat yang telah bergerak membantu.

Selain memberikan bantuan, Bupati juga telah berkoordinasi dengan pihak sekolah agar FM tetap bisa mengikuti pelajaran dari rumah. Sebab, menurut Maesyal pendidikan bagi FM sangat penting meskipun sedang menjalani masa pemulihan.

"Saya juga telah berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan gurunya agar pembelajaran Fikri bisa dilakukan secara daring terlebih dahulu hingga kondisi kesehatannya membaik. Yang terpenting, Fikri tetap belajar dan tidak putus sekolah," lanjutnya.

Ia turut meminta agar aparat kecamatan dan desa bersama warga setempat terus memantau kondisi FM dan keluarganya. Bupati juga menjanjikan bantuan kaki palsu agar FM dapat kembali menjalani aktivitas secara normal di masa depan.

"Kami membawa kursi roda elektrik yang menggunakan motor penggerak agar ananda F bisa lebih mudah beraktivitas tanpa harus merepotkan orang tua. Ke depan, kami juga siapkan kaki palsu agar ia bisa kembali normal beraktivitas," tuturnya.

Sementara itu, Ernawati, ibu dari FM, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kunjungan dan bantuan yang diberikan oleh Bupati. Menurutnya, kehadiran langsung dari orang nomor satu di Kabupaten Tangerang itu tentunya menjadi penyemangat besar bagi keluarganya.

"Saya sangat terharu atas perhatian Bupati Tangerang yang telah datang langsung ke rumah kami. Anak saya senang sekali mendapat kursi roda elektrik. Terima kasih atas segala bantuan dan perhatiannya," ucap Ernawati dengan mata berkaca-kaca.

KOTA TANGERANG
Hadapi Cuaca Ekstrem hingga Akhir Tahun, Pemkot Tangerang Fokus Sampah, Drainase, hingga Pohon Tumbang

Hadapi Cuaca Ekstrem hingga Akhir Tahun, Pemkot Tangerang Fokus Sampah, Drainase, hingga Pohon Tumbang

Senin, 3 November 2025 | 21:18

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menggelar Rapat Kewilayahan menyerap aspirasi sekaligus menggeber strategi mitigasi komprehensif menghadapi puncak musim penghujan dan cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi hingga akhir tahun.

NASIONAL
Biaya Haji 2026 Disepakati Turun Jadi Rp54 Juta per Jamaah

Biaya Haji 2026 Disepakati Turun Jadi Rp54 Juta per Jamaah

Kamis, 30 Oktober 2025 | 17:58

Pemerintah bersama Komisi VIII DPR RI akhirnya menyetujui besaran Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) tahun 1447 Hijriah/2026 Masehi sebesar Rp54.193.807 per jamaah.

AYO! TANGERANG CERDAS
Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Minggu, 20 Juli 2025 | 11:19

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Banten menjadi provinsi dengan jumlah mahasiswa aktif terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 1.687.634 mahasiswa per tahun 2024.

OPINI
Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Jumat, 31 Oktober 2025 | 12:05

Sistem birokrasi Indonesia pasca-reformasi dibangun di atas optimisme tinggi terhadap meritokrasi. Konsep ini, yang secara ilmiah berarti sistem yang menempatkan seseorang berdasarkan kemampuan, keahlian, dan kinerja (merit), tertuang dalam UU ASN

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill