TANGERANGNEWS.com- Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mempercepat pembangunan Jalan Tol Kamal-Teluk Naga-Rajeg yang akan menjadi infrastruktur strategis dalam mendukung konektivitas kawasan utara Kabupaten Tangerang, Banten.
Hingga 26 Agustus 2025, progres konstruksi Seksi 1 dari Junction (JC) Sedyatmo hingga Simpang Susun (SS) Kosambi sepanjang 6,7 kilometer sudah mencapai 90 persen. Targetnya, seksi ini bisa tuntas pada 2026 mendatang.
Jalan tol sepanjang 38,60 kilometer ini nantinya akan langsung terkoneksi dengan Tol Prof. Sedyatmo yang menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Kehadirannya akan melengkapi koridor barat yang menghubungkan Jakarta hingga Merak.
Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan, keberadaan tol ini untuk mendukung distribusi barang dan jasa di wilayah Tangerang dan sekitarnya.
“Karena diharapkan dapat memangkas waktu tempuh antar wilayah pada sektor logistik, sehingga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru,” ujarnya, Kamis, 4 September 2025 dikutip dari CNBC Indonesia.
Pembangunan Jalan Tol Kamal-Teluk Naga-Rajeg digarap oleh PT Duta Graha Karya sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Proyek ini menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atas prakarsa badan usaha atau unsolicited project, dengan nilai investasi sebesar Rp23,16 triliun.
Masa konsesinya ditetapkan selama 40 tahun sejak keluarnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
Ruas tol ini akan dilengkapi dengan dua junction, yakni Junction Sedyatmo yang terkoneksi ke Tol Prof. Sedyatmo, serta Junction Rajeg yang terhubung dengan Tol Semanan-Balaraja.
Selain itu, tersedia tujuh simpang susun yaitu SS Kosambi, SS Teluk Naga, SS Tanjung Pasir, SS Kohod, SS Surya Bahari, SS Pakuhaji, SS Mauk, serta satu on ramp tambahan untuk mendukung distribusi lalu lintas agar lebih efisien.
Kementerian PU berharap penyelesaian Tol Kamal-Teluk Naga-Rajeg dapat memberikan dampak signifikan, tidak hanya dalam memperlancar mobilitas antara Banten dan DKI Jakarta, tetapi juga mendongkrak perekonomian kawasan.
Jalan tol ini juga akan menjadi alternatif akses menuju Bandara Soekarno-Hatta sekaligus mengurangi beban lalu lintas di tol dalam kota dan memperkuat konektivitas di wilayah Jabodetabek.