Connect With Us

Beri Informasi Keliru, Fahmi Minta Maaf

| Rabu, 13 Maret 2013 | 17:02

Fahmi yang nekat akan menjual ginjalnya demi pengobatan ayahnya. (tangerangnews / dens)

 

TANGERANG-Fahmi Rahardiansah,20, warga Jalan Raya Serang Km 24, Gang Balaraja, RT 2/1, Kampung Caru, Kelurahan Talagasari, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang  yang nekat akan menjual ginjalnya secara online demi biaya pengobatan ayahnya meminta maaf. Dirinya mengakui telah salah dengan memberikan informasi yang keliru dan mengaku telah menghapus postingannya di Kaskus.

“Dalam postingan saya itu, memang memang bukan ayah saya. Tetapi kakek saya yang terkena stroke dan tak bisa jalan, namanya Jasmin,” ujar Fahmi.

Namun, Fahmi mengakui bahwa dirinya memang berniat akan menjual ginjalnya untuk pengobatan ayah dan kakeknya. “Saya juga akan mengembalikan uang yang sudah masuk ke rekening saya,” ujarnya.
Sementara itu ayah Fahmi, Ahmad Sidik mengatakan, dirinya sangat menyesali tindakan yang dilakukan anaknya. Namun, dia  mengaku telah melarang keras anaknya akan menjual ginjalnya untuk pengobatan dirinya. “Sudah kami cegah,” ujarnya. (DRA)
WISATA
Festival Peh Cun Kota Tangerang 2025 Segera Digelar, Catat Jadwal dan Rangkaian Acaranya

Festival Peh Cun Kota Tangerang 2025 Segera Digelar, Catat Jadwal dan Rangkaian Acaranya

Rabu, 7 Mei 2025 | 19:39

Perkumpulan Boen Tek Bio kembali menghadirkan festival tahunan yang menjadi salah satu ciri khas Kota Tangerang yaitu Festival Peh Cun.

OPINI
Manipulasi Angka Kemiskinan BPS Indonesia vs Data Bank Dunia

Manipulasi Angka Kemiskinan BPS Indonesia vs Data Bank Dunia

Selasa, 13 Mei 2025 | 14:28

Inilah dampak dari sistem kapitalisme dalam pengelolaan ekonomi. Indikator kemiskinan dibuat serendah mungkin agar negara bisa mengklaim berhasil menurunkan angka kemiskinan. Padahal faktanya, kemiskinan tidak benar-benar berkurang

PROPERTI
Nippon Paint Gandeng PDW Dorong Penggunaan Material Bangunan Ramah Lingkungan

Nippon Paint Gandeng PDW Dorong Penggunaan Material Bangunan Ramah Lingkungan

Rabu, 14 Mei 2025 | 23:49

Arsitektur bukan sekadar tentang bentuk, melainkan tentang kepedulian dan bertanggung jawab terhadap tantangan sosial, lingkungan, serta ekonomi yang dihadapi saat ini, atau yang kini dikenal sebagai desain berkelanjutan (responsible design).

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill