TANGERANG-Seketaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang Iskandar Mirsad mengaku kecolongan dengan adanya penyekapan dan perbudakan buruh yang terjadi di pabrik kuali ilegal di Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan. Sekda menegaskan akan memecat aparat desa yang terlibat dengan peristiwa tersebut.
“Kita merasa kecolongan karena tidak ada laporan dari camat dan lurah setempat. Untuk itu kita akan kumpulkan mereka dan kita investigasi untuk bertanggung jawab terhadap masalah ini. Kalau terbukti ada kolusi, akan ditindak sesuai aturan, kalau perli kita pecat,” ujarnya ketika meninjau TKP, Selasa (7/5).
Sekda mengatakan pabrik kuali tersebut tidak memiliki izin usaha. Hanya ada izin usaha penggilingan padi pada tahun 1990. “Tidak ada izinnya, memang menyalahi atauran karena industri itu harus berada di kawasan industri bukan di perumahan,” ungkapnya.
Sementara Kepala Desa Lebak Wangi Mursan mengaku dirinya sebagai adik ipar dengan pemilik pabrik kuali Yuki. Dia pun mengetahui pabrik tersebut tidak memiliki izin usaha. “Ya saya saudaranya, soal tidak ada izin usaha memang tahu, tapi itu jadi kewenangan dinas terkait dan sudah ditangani sama Polres. Saya diam sih tidak, tapi masyarakat tidak laporan, nyaman-nyaman saja, ya apa boleh buat,” ujarnya ketika mendampingi Sekda.
Soal tindak sewenang-wenang yang dilakukan pemilik pabrik terhadap karaywannya, Dia juga berkilah tidak terlibat. “Perbudakan itu saya tidak tahu, soal karyawan jadi kewajiban dia (Yuki), saya tidak tahu sampai sejauh itu,” terangnya.
Camat Sepatan Timur M Achmad mengaku, siap dicopot dari jabatannya jika terlibat dengan pabrik kuali itu. Dia juga membantah memiliki kedekatan dengan Yuki. “Siap dipecat. Saya dapat laporan warga kalau disini ada kerajinan, setelah saya cek memang benar ada, tapi soal perbudakan saya tidak tahu. Saya siap dicopot kalau terbukti terlibat,” ungkapnya.
Kehadiran camat dan kepala desa di pabrik kuali untuk mendampingi Sekda itu sempat membuat geram masyarakat. Mereka nyaris mengeroyok camat dan kepala desa saat diwawancara wartawan. Namun, petugas kepolisian yang mengawal berhasil mengamankan keduanya. Warga pun hanya bisa menyorakinya. (RAZ)