Connect With Us

Tiduri Siswi SMP dan Peras Orangtua Korban, Pengangguran Ditangkap

Denny Bagus Irawan | Selasa, 18 November 2014 | 16:35

Ilustrasi Pemerkosaan (Sumber Kompas / TangerangNews)

TANGERANG-SZK seorang siswi SMP kelas 2 yang masih berusia 13 tahun warga Jalan H Yusuf No.34 RT 1 RW 1 Kelurahan Paninggilan Selatan, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang ditiduri pengangguran.

Ironisnya, usai ditiduri, orangtua SZK diperas oleh pelaku secara diam-diam tanpa diketahui korban.  Namun, pelaku akhirnya berhasil ditangkap setelah mencoba memeras untuk yang kedua kali.  Pelaku bernama Abi Usman,17, warga Perumahan Keroncong Permai, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang.

Kanit Reskrim Polsek Ciledug AKP Afendi mengatakan,  modus pelaku adalah berpacaran. Berawal dari perkenalan pelaku dengan mendapatkan nomor PIN korban yang disebar oleh seorang teman korban.  

“Mereka berkenalan melalui BBM sejak 1 November 2014. Kemudian Senin 3 November resmi berpacaran. Pelaku Kopi darat (bertemu) pada 10 November. Mereka  bertemu di tempat les FEC di daerah Komplek Mahkota Simprug, Paninggilan Utara,” terang Kanit Reskrim, Selasa (18/11) kepada wartawan.

Korban yang merupakan siswi  SMP Kelas 2  di sekolah Al –Nurmania itu lalu dibawa ke  warung internet Riptol Taman Cibodas, Kota Tangerang.  Di sana, korban lalu digagahi hingga tak kembali ke rumahnya.  Menjelang pagi, di saat korban sedang tertidur pulas di warung internet yang berlantai dua, Abi Usman lalu secara diam-diam menggunakan telepon genggam korban untuk memeras orangtua SZK .

“Pelaku meminta uang Rp1 juta dan HP (telepon genggam) merk Lenovo kepada orangtua korban. Dengan ancaman, anaknya tidak akan kembali,” lanjutnya.

Pelaku meminta tebusan dengan menggunakan pesan singkat. Namun, pelaku tidak lupa juga untuk menghapusnya seusai mengirim pesan ancaman tersebut di telepon genggam milik korban.  Usai disetubuhi itu, keesokan harinya korban kembali ke tempat diamannya.

 Pada hari berikutnya, yakni pada Senin (17/11) sekitar  pukul 09.00 WIB, korban kembali menghubungi tersangka.
Korban meminta bertemu untuk yang kedua kalinya di sekolah Yapera  yang berlokasi di Paninggilan Utara, Ciledug, Kota Tangerang. Setelah bertemu, korban kembali dibawa ke warung internet yang menjadi tempat korban digagahi.

“Di sana, pelaku kembali mengirim pesan singkat kepada orangtua pelaku agar memuluskan permintaannya. Namun, orangtua korban yang sudah melaporkan hal itu kepada kami, akhirnya berhasil mengetahui keberadaan pelaku,” terangnya.  

Ketika petugas Polsek Ciledug mendatangi lokasi tersebut, korban yang sedang bersandar dipelukan pelaku terkejut. Karena polisi akhirnya berhasil membekuk sang kekasihnya.

“Kami tangkap dia di sana, korban kaget. Tetapi akhirnya baru tahu kalau orangtuanya yang melaporkan bahwa pelaku memeras orang tuanya sendiri,” tuntasnya.
 
KOTA TANGERANG
Buruh Kepung Kantor Pemkot Tangerang, Tuntut UMK 2026 Naik 11 Persen

Buruh Kepung Kantor Pemkot Tangerang, Tuntut UMK 2026 Naik 11 Persen

Rabu, 15 Oktober 2025 | 17:54

Ribuan buruh dari berbagai serikat pekerja memadati Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, Rabu 15 Oktober 2025, dalam sebuah aksi demonstrasi besar.

KAB. TANGERANG
Polisi Selidiki Asal Usul Temuan 16 Bahan Peledak di Sungai Curug

Polisi Selidiki Asal Usul Temuan 16 Bahan Peledak di Sungai Curug

Rabu, 15 Oktober 2025 | 19:11

Polisi kini tengah menyelidiki asal usul bahan peledak yang ditemukan di sebuah sungai di Desa Curug, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Selasa 14 Oktober 2025, kemarin.

BANTEN
276 Warga di Banten Ajukan Permohonan Perlindungan Saksi dan Korban, Paling Banyak Kasus TPPU

276 Warga di Banten Ajukan Permohonan Perlindungan Saksi dan Korban, Paling Banyak Kasus TPPU

Rabu, 15 Oktober 2025 | 18:31

Sebanyak 276 penduduk Provinsi Banten telah mengajukan permintaan perlindungan kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) selama tahun 2024.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill