Connect With Us

Hakim Diminta Bebaskan Prita

| Rabu, 2 Desember 2009 | 19:18

 
TANGERANGNEWS- Tim kuasa hukum terdakwa kasus pencemaran nama baik RS Omni Internasional,  Prita Mulyasari  meminta kepada majelis hakim untuk membebaskan Prita dari segala tuntutan penuntut umum dalam perkara kasus pencemaran nama baik terhadap RS Omni Internasional . Sebab, Prita tidak terbukti melanggar Undang-Undang No. 11/2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik (ITE), siang ini di Pengadilan Negeri Tangerang.
 
“Dalam fakta persidangan, secara hukum Prita tidak terbukti dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan atau mentransmisikan dan membuat dapat diaksesnya informasi elektronik yang memiliki muatan penghinaan atau pencemaran nama baik. Oleh karena itu mejelis hakim harus membebaskan Prita Mulyasari dari dakwaan tersebut,” kata Slamet Juwono, salah satu tim kuasa hukum Prita Mulyasari dari kantor OC Kaligis di hadapan Ketua Majelis Hakim Arthur Hangewa.  
 
Dalam pembelaannya, tim kuasa hukum membacakan 12 butir pembelaan. Diantara  butir pernyataan itu yakni,  Prita terbukti menurut hukum bahwa proses penyitaan barang bukti tak sesuai dengan ketentuan, yang diatur dalam pasal 44 jo pasal 1 ayat 1,2 dan ayat 3 uu No.11/ 2008, sehingga barang bukti tersebut tidak sah. Kedua, telah terbukti  menurut hukum bahwa sebagian besar saksi yang dihadirkan oleh JPU adalah bekerja dan mendapatkan gaji dari rumah sakit RS Omni  internasional, dengan demikian keterangan yang diberikan oleh para saksi tidak objektif.
 
Ketiga, terbukti menurut hukum bahwa terdakwa tidak pernah mendapat informasi secara jelas mengenai riwayat kesehatan dan mendapat rekam medis seperti yang diatur dalam pasal 52 UU No.29 /2004 tentang kedokteran dan Permenkes.

Keempat, terbukti menurut hukum bahwa barang bukti surat elektronik yang dihadirkan JPU tidak valid sebagai alat bukti karena tidak dapat ditampilkan kembali secara utuh sebagaimana diatur dalam pasal 6 UU No.11 / 2009 tentang ITE. “Sedangkan yang kelima, email yang belum tentu kebenarannya itu disebarluaskan sampai diketahui publik oleh RS Omni Internasional melalui pengumuman di salah satu media cetak,” katanya.
 
Selain itu, kuasa hukum juga meminta agar majelis hakim mengembalikan nama baik terdakwa Prita Mulyasari yang kini telah terjerat masalah hukum.  Menanggapi pembelaan tersebut, jaksa penuntut umum Riyadi mengatakan bahwa dirinya siap untuk menyatakan replik (tanggapan jaksa atas pembelaan terdakwa) minggu depan. Dia menambahkan, sebagian poin-poin yang telah dicatatnya akan dijadikan dasar replik. “Tidak semua point saya catat. Tapi yang pastinya akan saya jawab pembelaan Prita,” paparnya
 
Seperti diketahui Prita pada 18 November lalu di tuntut enam bulan penjara Jaksa Riyadi  menyatakan,  perbuatan Prita mengirimkan email ke 20 alamat email kawan, atasan dan suaminya itu terbukti secara sah melanggar pasal 27 ayat (3) jo pasal 45 ayat 1 UU No. 11 tahun 2008 tentang ITE dan pencemaran nama baik .(rangga)

HIBURAN
Viral Video Iklan Prabowo di Bioskop, XXI Pastikan Tak Tayang Lagi Mulai 15 September 

Viral Video Iklan Prabowo di Bioskop, XXI Pastikan Tak Tayang Lagi Mulai 15 September 

Senin, 15 September 2025 | 10:11

Media sosial belakangan diramaikan dengan perbincangan soal penayangan video Presiden Prabowo Subianto sebelum film dimulai di sejumlah bioskop tanah air.

TANGSEL
Puslabfor Mabes Polri Segera Beberkan Penyebab Ledakan yang Lukai 7 Orang di Pamulang

Puslabfor Mabes Polri Segera Beberkan Penyebab Ledakan yang Lukai 7 Orang di Pamulang

Minggu, 14 September 2025 | 20:38

Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri memastikan bahwa hasil penyelidikan insiden ledakan di Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), akan segera diumumkan dalam waktu dekat.

OPINI
Desentralisasi Tanpa Demokratisasi: Problem Tata Kelola Daerah

Desentralisasi Tanpa Demokratisasi: Problem Tata Kelola Daerah

Senin, 15 September 2025 | 14:03

Dalam dua dekade terakhir, kita menyaksikan kemajuan pembangunan fisik yang mencolok di berbagai daerah. Gedung-gedung pemerintahan baru menjulang, jalan-jalan kota yang mulus menghubungkan kawasan industri, hingga perumahan yang menjamur

TOKOH
Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Senin, 8 September 2025 | 08:52

Kabar duka datang dari keluarga besar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Banten. Ketua Umum KONI Banten, Edi Ariadi, yang juga mantan Wali Kota Cilegon periode 2016-2021, meninggal dunia pada Senin, 8 September 2025, pagi.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill