Aan Suteja suami dari almarhum Lim Gwat Ni. (@TangerangNews/2018 / Achmad Irfan Fauzi)
TANGERANGNEWS.com-Lim Gwat Ni, 56, warga Poris Indah, Kelurahan Cipondoh Indah, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, yang tewas akibat insiden bom bunuh diri di Surabaya sempat pamit kepada suaminya, Aan Suteja.
Aan mengatakan, ungkapan pamit yang diutarakan istrinya tersebut saat sebelum terbang dari Tangerang ke Surabaya terdengar berbeda dari biasanya.
"Dia biasanya kalau pamit, ya bilang pamit mau ada pameran. Tapi kemarin pas pergi bilangnya akan lama di Surabaya," ujar Aan di rumah duka, Senin (14/5/2018).
Menurutnya, istrinya tersebut pergi ke Surabaya untuk membuka pameran batik bersama kedua temannya yang sampai saat ini belum ditemukan identitasnya oleh kepolisian.
Aan menceritakan, istrinya telah genap sepekan pergi ke Surabaya. Pasca ramai pemberitaan di media massa, Aan dan anak-anaknya lantas memantau informasi melalui televisi.
"Keluarga pada panik, sejak kejadian itu dari sore HP istri saya nggak aktif. Saya tadinya mengingatkan kepada anak saya agar nanti saja ke Surabayanya tunggu info yang jelas, tapi anak sudah keburu panik dan langsung ke Surabaya kemarin jam enam sore," jelasnya.
Pria berusia 60 tahun yang dikarunia tiga anak ini menerangkan, istrinya adalah sosok pribadi yang religius. Lim memang kerap kali ikut perkumpulan ibadah bersama teman-temannya.
"Kami inginnnya kalau bisa ya disemayamkan di sini. Tapi ini kan masih pemeriksaan, kemungkinan besar dibawa kemari," imbuhnya.
Lim menjadi salah satu korban bunuh diri saat beribadah di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel Madya, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018).(RAZ/HRU)
Pemerintah melalui Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nezar Patria memberikan tanggapan terkait wacana pembatasan penggunaan akun media sosial menjadi satu orang satu akun.
Festival Kuliner Serpong (FKS) 2025 kembali hadir memanjakan lidah para penggemar kuliner yang berlangsung di Area Parkir Selatan Summarecon Mall Serpong (SMS) Tangerang, selama 28 Agustus hingga 28 September 2025.
Kabar duka datang dari keluarga besar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Banten. Ketua Umum KONI Banten, Edi Ariadi, yang juga mantan Wali Kota Cilegon periode 2016-2021, meninggal dunia pada Senin, 8 September 2025, pagi.
""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""