Connect With Us

Pemudik Diminta Jangan Bawa Saudaranya Adu Nasib ke Tangerang

Achmad Irfan Fauzi | Minggu, 10 Juni 2018 | 13:00

Anggota Komisi IX DPR RI Marinus Gea, saat diwawancarai awak media, Sabtu (9/6/2018). (@TangerangNews / Achmad Irfan Fauzi )

TANGERANGNEWS.com-Pemudik asal Tangerang dihimbau untuk tidak serta merta membawa sanak saudaranya turut mengadu nasib ketika kembali ke kota seribu industri ini.

Walaupun Kota Tangerang disebut sebagai kota seribu industri, namun tak dapat mengatasi jumlah pengangguran yang ada.

Hal itu disebabkan banyaknya masyarakat luar daerah yang sengaja berdatangan untuk mencari kerja.

Sehingga jumlah pencari kerja tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Apa lagi, tak sedikit calon pekerja yang belum memiliki keahlian.

Disetiap tahunnya, memang sangatlah banyak masyarakat luar daerah yang datang ke kota Tangerang untuk mencari kerja. Sampai-sampai jumlahnya tidak terhitung.

"Saya kira ini sudah kebiasaan karena setiap tahun ada yang datang dan pergi. Tapi data yang datang dan pergi ini belum diketahui. Biasanya memang lebih banyak yang datang," kata Marinus Gea, Anggota Komisi IX DPR RI saat ditemui di Tangerang, Sabtu (9/6/2018).

Menurutnya, Komisi IX DPR RI yang membidangi ketenagakerjaan telah mendata perusahaan, tetapi jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan perusahaan selalu padat.

Marinus mengatakan, mengenai lonjakan masyarakat luar kota yang akan menjadi calon pekerja ini merupakan tugas yang harus diprioritaskan oleh pemerintah dan perusahaan.

"Kemudian kalau pulang dan kembali lagi jangan membawa rombongan dengan banyak karena Jabodetabek sudah penuh," ucapnya.

Jika masyarakat luar kota meninggalkan daerahnya hanya untuk mencari pekerjaan, Marinus bertutur hal ini dapat menghilangkan produktivitas atau penghasilan di kampung halamannya.

"Ini yang harus dipahami. Tidak bisa kita melihat bahwa seolah-olah masuk ke perusahaan tapi di kampung kosong dan di sini malah jadi beban karena menganggur," paparnya.(RAZ/RGI)

TOKOH
Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Senin, 8 September 2025 | 08:52

Kabar duka datang dari keluarga besar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Banten. Ketua Umum KONI Banten, Edi Ariadi, yang juga mantan Wali Kota Cilegon periode 2016-2021, meninggal dunia pada Senin, 8 September 2025, pagi.

OPINI
Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Jumat, 31 Oktober 2025 | 12:05

Sistem birokrasi Indonesia pasca-reformasi dibangun di atas optimisme tinggi terhadap meritokrasi. Konsep ini, yang secara ilmiah berarti sistem yang menempatkan seseorang berdasarkan kemampuan, keahlian, dan kinerja (merit), tertuang dalam UU ASN

TEKNO
Tidak Disangka, 10 Provinsi Ini Masih Gunakan Telepon Kabel, Banten Nomor 4

Tidak Disangka, 10 Provinsi Ini Masih Gunakan Telepon Kabel, Banten Nomor 4

Senin, 3 November 2025 | 19:39

Di tengah era serba digital dan dominasi ponsel pintar, penggunaan telepon kabel ternyata belum sepenuhnya punah di Indonesia.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill