Connect With Us

Tinggal "Nempel" Sekolah Tapi Tidak Diterima, Ini Kata Kadindik Tangerang

Achmad Irfan Fauzi | Senin, 9 Juli 2018 | 15:23

Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Kota Tangerang Abduh Surahman saat memberikan penjelasannya terkait PPDB ke pada warga yang berunjuk rasa di SMPN 23 Tangerang, Senin (9/7/2018). (TangerangNews.com/2018 / Achmad Irfan Fauzi)

 

TANGERANGNEWS.com-Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Kota Tangerang Abduh Surahman memberikan solusi kepada orangtua murid yang menggelar unjuk rasa karena anaknya tidak lulus seleksi PPDB di SMPN 23 Tangerang, Senin (9/7/2018).

Abduh, memberikan solusi seusai melaksanakan rapat pertemuan dengan perwakilan orangtua murid di dalam ruangan sekolah tersebut.

"Hasil pertemuan, kesimpulannya bahwa kita tetap pada aturan main, jadi tidak ada yang bisa kita akomodir pada sisi aturan," ujar dia.

PPDB

Abduh menjelaskan, para pendemo tidak lolos seleksi karena tidak termasuk dalam zonasi sekolah tersebut. Orangtua murid berasal dari RW 04, sedangkan sekolah yang diinginkan berada di RW 05.

"Pemahaman nempel (dekat sekolah) itu kan menjadi relatif karena kita kan menggunakan batas wilayah administrasi," jelas Abduh.

"Yang bersangkutan itu di sebrangnya jadi tidak masuk batas wilayah administrasi. Kalau satu RW pasti masuk," tambahnya.

Oleh sebab itu, Abduh pun memberikan solusi kepada para orangtua murid yakni untuk segera mendaftarkan anak didiknya ke sekolah swasta yang SPP-nya dibiayai pemerintah selama satu tahun.

Jika sudah melewati dua semester, maka para orangtua murid bisa masuk ke SMPN 23 Tangerang dengan sistem mutasi.

"Itu menjadi sebagai sebuah solusi supaya mereka tidak masuk ke dalam PPDB, tapi sistem mutasi kalau mereka sudah setahun di swata. Artinya sistem PPDB tidak rusak," imbuhnya.

Namun, ketika Abduh menjelaskan solusi ini melalui pengeras suara, orangtua murid pun tidak menerimanya. Mereka tetap bersikeras terhadap pendiriannya untuk bisa diterima di SMPN 23 Tangerang.

"Kalau saya mau dapat sekarang juga, saya kagak mau RW saya diinjak-injak. Toh orang lain yang bawa mobil bisa keterima tapi kita kagak," kata satu orangtua murid, Samnah.

"Warga menolak keras kalau nantinya bisa kenapa enggak sekarang saja," tambah Koordinasi Aksi Andriyanto.

Kadindik pun kembali masuk ke dalam sekolah dan menggelar rapat di ruangan bersama perwakilan orangtua dan dihadiri oleh Kapolsek Cipondoh Kompol Sutrisno.(RAZ/HRU)

SPORT
Arena Olahraga Gelanggang Es dengan Airdome Terbesar se-Asia Tenggara Hadir di BSD City

Arena Olahraga Gelanggang Es dengan Airdome Terbesar se-Asia Tenggara Hadir di BSD City

Senin, 28 April 2025 | 22:50

Olahraga es tengah mengalami pertumbuhan yang cukup pesat di Indonesia, seiring meningkatnya minat masyarakat dalam aktivitas rekreasi hingga kompetisi.

NASIONAL
Lulusan 10 Jurusan Kuliah Ini Sulit Cari Kerja, Kenapa Bisa?

Lulusan 10 Jurusan Kuliah Ini Sulit Cari Kerja, Kenapa Bisa?

Kamis, 1 Mei 2025 | 12:16

Tak sedikit mahasiswa yang baru sadar setelah lulus, bahwa jurusan kuliah yang dipilih ternyata tidak memberikan peluang kerja yang besar. Padahal, biaya kuliah bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Lalu kenapa bisa begitu?

HIBURAN
Masih Ingat? 7 Tren Kuliner yang Pernah Viral di Indonesia Tapi Kini Sulit Ditemukan 

Masih Ingat? 7 Tren Kuliner yang Pernah Viral di Indonesia Tapi Kini Sulit Ditemukan 

Selasa, 29 April 2025 | 08:40

Setiap tahun, dunia kuliner di Indonesia selalu diramaikan oleh tren baru yang kreatif dan menggugah selera. Inovasi rasa dan tampilan terus bermunculan dari tangan-tangan kreatif pecinta kuliner.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill