Connect With Us

Demo Mereda, Warga Panunggangan Setujui Sistem Mutasi Sekolah di Swasta

Achmad Irfan Fauzi | Senin, 9 Juli 2018 | 17:41

Kadindik Kota Tangerang Abduh Surahman menemui warga yang menggelar aksi unjuk rasa di SMPN 23 Tangerang, Senin (9/7/2018). (TangerangNews.com/2018 / Achmad Irfan Fauzi)

 

TANGERANGNEWS.com-Unjuk rasa yang dilakukan warga Panunggangan Utara di SMPN 23 Tangerang telah usai, Senin (9/7/2018). Para orangtua murid menyetujui solusi yang diajukan Kadindik Kota Tangerang Abduh Surahman.

Sebelumnya, Abduh sempat disandera oleh para orangtua murid ketika hendak meninggalkan sekolah tersebut sampai tuntutan mereka terpenuhi. Pintu gerbang digembok oleh warga menggunakan lakban.

Setelahnya, Abduh kembali menggelar rapat pertemuan di dalam ruangan sekolah dengan para perwakilan orangtua murid yang didampingi Kapolsek Cipondoh Kompol Sutrisno.

Meski sempat berlangsung alot,  tetapi solusi telah rampung. Intinya adalah Kadindik tetap menyarankan sistem mutasi.

Tetapi, penyampaian solusi yang kedua itu tidak dijelaskan oleh Abduh, melainkan disampaikan oleh Kapolsek Cipondoh Kompol Sutrisno.

Dihadapan puluhan orangtua murid, Sutrisno menyampaikan bahwa para peserta yang berasal dari RW 04 yang tidak lulus seleksi PPDB online di SMPN 23 Tangerang bisa diterima setelah bersekolah di swasta selama dua semester.

"Sebenarnya aturannya ini, Kadindik memberikan solusi untuk tahun ini putra-putri dibiayai pemerintah untuk sekolah di swasta," kata Sutrisno.

"Beneran,  SPP-nya dibayarin. Terus tahun depan sudah pasti putra-putri Ibu bisa sekolah di sini," tambahnya.

Namun para orangtua murid pun masih tidak percaya. Mereka kembali berteriak meminta kepastian. Kapolsek pun kembali memastikan. Ia berupaya meredakan emosi para pendemo.

Ia menyampaikan bahwa sebanyak 34 peserta dari RW 04 juga bisa keterima di SMPN 23 Tangerang dengan sistem mutasi hanya satu semester di sekolah swasta.

"34 orang sekolahnya di sini, kalau berdoanya Ibu bagus, harapan enam bulan bisa di sini. Pahitnya satu tahun," tutur dia.

Para pendemo pun akhirnya mereda. Kapolsek berhasil membujuk para warga. Mereka menyetujui solusi sistem mutasi itu. 

"Ya kami setujui. Asalkan jangan hanya janji tapi harus ditepati. Kalau tidak ada kepastian kami akan kembali menggelar aksi unjuk rasa di kantor Pemerintah Kota Tangerang," ujar Koordinator Aksi, Ardiyanto.

Orangtua murid pun berangsur-angsur meninggalkan sekolah. Seketika suasana di SMPN 23 Tangerang kembali beraktivitas seperti biasa.(RAZ/HRU)

AYO! TANGERANG CERDAS
Wajib untuk Daftar SPMB 2025, Begini Cara Aktifkan Fitur Geotagging Foto Diri

Wajib untuk Daftar SPMB 2025, Begini Cara Aktifkan Fitur Geotagging Foto Diri

Senin, 16 Juni 2025 | 10:55

Salah satu syarat terbaru yang wajib dipenuhi calon peserta didik dalam proses pendaftaran Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 di Provinsi Banten ialah mengunggah foto diri di depan rumah lengkap dengan informasi lokasi atau fitur geotagging.

TEKNO
Siloam Hospitals Fokus Hadirkan Layanan Teknologi AI dan Robot

Siloam Hospitals Fokus Hadirkan Layanan Teknologi AI dan Robot

Rabu, 11 Juni 2025 | 19:01

Siloam Hospitals tengah berfokus untuk menghadirkan layanan kesehatan yang lebih efisien dan mudah diakses bagi seluruh masyarakat melalui implementasi strategi Next Generation Siloam (NGS).

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill