TANGERANGNEWS-Pasca kerusuhan disertai pembakaran puluhan lapak penjualan besi bekas belum berani membuka lapaknya. Terutama di Jalan KH Achmad Dahlan, Petir, Cipondoh, Kota Tangerang.
Tarmizi ,50, warga Pondok Petir, RT 03 RT 04, Cipondoh, mengatakan, sehari setelah kerusuhan disertai pembakaran tidak satupun warga dari suku Madura beraktifitas menjual dan menerima besi bekas di U.D Barokah.
Puing-puing bekas kerusahan dibiarkan berserakan belum dibersihkan pemilik lapak.
“Sampai hari Selasa ini belum terlihat warga Madura kesini,”kata Tarmizi yang tinggal di depan U.D Barokah, siang tadi.
Sejumlah warga dari pemilik lapak telah menyelamatkan diri dari amuk organisasi masyarakat itu saat Ketua Dewan Pimpinan Ranting (DPRT) Forum Komunikasi Anak Betawai (Forkabi) cabang Petir, Cipondoh, Kota Tangerang Endid Mawardi, tewas dihujam senjata tajam di Auto Ring Road Lingkar Barat, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu lalu.
Tarmizi mengutarakan, sebelum peristiwa itu memang U.D Barokah menjadi salah satu lokasi penjualan dan pembelian barang loakan besi yang umumnya milik warga Madura.
Terdapat 20 lapak di U.D Barokah sebagai tempat jual beli barang bekas berupa tembaga dan besi loakan. Tempat itu juga menjadi pemotongan besi yang tidak digunakan lagi.
Pantauan di lokasi sepanjang lapak U.D Barokah yang hangus dibakar telah dipasangi seng, Selasa kemarin.
Sementara sekitar 30 hingga 40 petugas kepolisan Polres Metro Kota Tangerang masih melakukan penjagaan di sekitar Pasar Rubuh yang berada tidak jauh dari lokasi kerusuhan itu. Pemasangan seng sepanjang 50 meter dilakukan sejak Senin malam pukul 20.00 WIB.
Terpisah, keluarga besar Endid Mawardi mendesak penegak hukum segera mengadili pelaku pembunuhan terhadap bapak tiga anak itu. Aparat kepolisian diminta menindak tegas pelaku yang telah melakukan tindakan kriminal tersebut.
“Kami minta penegak hukum mengadili para pelaku kekerasan terhadap kakak saya,”ujar adik Endid, Endang Setiawan.
Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Maruli CC Simanjuntak mengatakan, pihaknya memang menyarankan dan masih melakukan penjagaan terhadap lokasi yang rawan akan anarki. "Kami masih berjaga-jaga. Radius satu kilometer kita jaga," singkatnya.(dira)