Connect With Us

Utang Rp 1 miliar, Rumah Melayang

| Senin, 4 April 2011 | 18:47

Rumah milik Chandra Gunawan di Jalan M Toha No 29, Kelurahan Pabuaran Tumpang, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, disita Pengadilan Negeri Tangerang karena memiliki hutang kepada Bank BNI sebesar Rp 1 miliar ( / )

TANGERANG-Karena tidak mampu membayar utang sebesar Rp 1 miliar, Chandra Gunawan, harus kehilangan rumahnya. Chandra bersama istri dan ketiga orang anaknya diusir paksa oleh juru sita Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Senin (4/4).
 
Berdasarkan informasi, Chandra pada tahun 2008 meminjam uang pada Bank BNI sebesar Rp 1 miliar, untuk pengembangan usaha sembakonya. Namun dalam perjalanan waktu, usaha Chandra bangkrut, sehingga tidak mampu membayar pinjaman tersebut.
 
Karena tidak sanggup bayar, akhirnya Bank BNI melelang rumah Chandra di Jalan M Toha No 29, Kelurahan Pabuaran Tumpang, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, senilai Rp 1,3 miliar. Pemenang lelang adalah Budiyanto Darmasono, yang berhasil menguasai bangunan dan tanah seluas 1.310 meter persegi itu. "Karena sudah ada keputusan pengadilan, maka kami datang ke sini untuk melakukan sita," ucap Madsyuro, juru sita PN Tangerang.
 
Menurut Madsyuro, eksekusi sebenarnya sudah ditetapkan sejak tahun lalu, namun baru bisa dilaksanakan Senin kemarin.  "Pihak termohon (Chandra), tampaknya tidak punya itikad baik untuk membayar utang. Jadinya ya disita rumah ini," tandasnya.
 
Sementara itu, menurut MJ Butarbutar, kuasa hukum dari Budiyanto Damasono, selaku pemenang lelang pihaknya ingin segera menempati rumah tersebut.  "Kami tidak tahu bagaimana hubungan termohon dengan Bank BNI. Kami hanya menuntut hak klien selaku pemenang lelang. Tentunya klien kami ingin menikmati hasil lelang ini," ucapnya.
 
Menurut MJ, kliennya sudah sangat sabar untuk tidak mengeksekusi rumah itu. Bahkan, Budiyanto terpaksa menyewakan rumah bagi Chandra sekeluarga di komplek perumahan Bugel, Kota Tangerang. "Jadi tidak ada negosiasi lagi. Pokoknya rumah ini harus dikosongkan sekarang juga!" ucapnya berapi-api.
 
Arestis Solapung, kuasa hukum Chandra Gunawan, menyesalkan penyitaan tersebut. "Klien kami sebenarnya masih berniat untuk membayar utang kepada BNI. Tapi minta diberi waktu, sebab tidak mudah mencari uang Rp 1 miliar saat ini. Apalagi usaha Pak Chandra juga sedang menurun. Jadi kami minta rasa kemanusiaannya saja, tapi BNI tampaknya tidak memahami itu," ucapnya.
 
Anio, istri Chandra, tidak bisa mengatakan apapun. Dia bersama suami dan ketiga anaknya hanya termenung melihat perabot seisi rumahnya dikeluarkan dan diangkut truk. "Kami memang tidak mampu membayar utang. Tapi kami sedang berupaya menjual rumah ini. Tapi pihak BNI sepihak sudah melelangnya dengan harga murah. Padahal rumah ini laku sampai Rp 3 miliar," ucap Anio.(dra)

SPORT
Kalah 3-0 Lawan Dewa United, Pelatih Persita: Gol Itu Bukan Kesalahan Kami

Kalah 3-0 Lawan Dewa United, Pelatih Persita: Gol Itu Bukan Kesalahan Kami

Jumat, 9 Mei 2025 | 22:58

Persita Tangerang takluk dari tuan rumah Dewa United dengan skor 3-0, dalam pertandingan pekan ke-32 BRI Liga 1 2024/25 di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat 9 Mei 2025, sore.

BANTEN
Gencarkan Listrik Merata, PLN Banten Sambungkan 13.516 Pelanggan dalam Sebulan

Gencarkan Listrik Merata, PLN Banten Sambungkan 13.516 Pelanggan dalam Sebulan

Sabtu, 10 Mei 2025 | 16:21

PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten mencatat keberhasilan dalam penyambungan listrik bagi 13.516 pelanggan tegangan rendah sepanjang April 2025 melalui Program Juliet (Jualan Lincah Eksekusi Tuntas).

OPINI
Jangan Takut Ambisius: Perempuan Berhak Bermimpi Tinggi

Jangan Takut Ambisius: Perempuan Berhak Bermimpi Tinggi

Senin, 12 Mei 2025 | 20:55

Ambisi sering kali dipandang buruk, apalagi ketika dimiliki oleh perempuan. Budaya patriarki mengajarkan bahwa perempuan ideal adalah yang kalem, tidak menuntut banyak, dan mendukung dari belakang.

MANCANEGARA
Konflik India-Pakistan Berpotensi Ganggu Ekspor Batu Bara Indonesia

Konflik India-Pakistan Berpotensi Ganggu Ekspor Batu Bara Indonesia

Jumat, 9 Mei 2025 | 12:19

Indonesia berpotensi terdampak secara ekonomi jika konflik antara India dan Pakistan terus berlanjut. Salah satu sektor yang diperkirakan akan terkena imbasnya adalah ekspor batu bara, yang selama ini menjadi komoditas andalan

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill