Connect With Us

Respon Pj Wali Kota Tangerang Pasca Penetapan Tersangka Mantan Kadis LH Soal TPA Rawa Kucing

Rangga Agung Zuliansyah | Senin, 9 Desember 2024 | 15:40

Pj Wali Kota Tangerang Nurdin saat melaunching proses pengelolaan sampah TPA Rawa Kucing dengan teknologi mesin Refuse Derived Fuel (RDF), Senin 9 Desember 2024. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)

TANGERANGNEWS.com-Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang Nurdin menanggapi penetapan tersangka mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup berinisial TS, 51, atas kasus pencemaran lingkungan dalam dalam pengelolaan TPA Sampah Rawa Kucing.

Diketahui, penetapan tersangka TS diumumkan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) pada Jumat 6 Desember 2024, berdasarkan fakta dan bukti hasil penyelidikan.

"Ya, yang bersangkutan telah ditetapkan sebagai tersangka. Dan kami, sebagai pemerintahnya menjalankan sanksi administratif sesuai yang diminta dan diinstruksikan oleh KLH," katanya saat meninjau TPA Rawa Kucing, Kecamatan Neglasari, Senin 9 Desember 2024.

Menurut Nurdin, saksi yang dijatuhkan KLH yakni mengatasi sejumlah masalah hal terjadi di TPA Rawa Kucing.

Seperti membangun saluran drainase yang memisahkan antara air hujan dan lindi, serta menetapkan ambang batas air lindi.

"Lalu, lalu airnya tidak dibuang langsung ke lingkungan, tapi kita tumpang lagi ke TPA sampah untuk menjadi air untuk menyiram sampah kita yang ada," ujarnya.

Dikatakan Nurdin, pihaknya telah menerima surat peringatan dari KLH terkait pengelolaan sampah TPA Rawa Kucing tersebut. Atas hal itu, Pemkot Tangerang telah menjalani instruksi kementerian.

"Kita sudah dapatkan peringatannya dan Alhamdulillah apa yang diminta sejalan dengan upaya pembinaan," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, KLH menemukan sejumlah pelanggaran dalam pengelolaan TPA Rawa Kucing, meliputi pembuangan air lindi langsung ke lingkungan, saluran drainase tertutup sampah, landfill yang melebihi kapasitas, hingga tidak adanya persetujuan teknis baku mutu air limbah.

Saat itu, Kadis LH Kota Tangerang dijabat oleh TS selama periode 2021 sampai Juni 2024.

Atas pelanggaran tersebut, KLH menjatuhkan sanksi administratif kepada DLH Kota Tangerang sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Menteri LHK Nomor SK.1537/Menlhk-PHLHK/PPSA/GKM.0/2/2022, pada 24 Februari 2022.

Namun ternyata, TS tidak melaksanakan kewajiban dalam sanksi administratif paksaan tersebut, sehingga dianggap melanggar Pasal 114 UU No 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, dengan ancaman hukuman penjara maksimal satu tahun dan denda hingga Rp1 miliar.

TEKNO
Rekomendasi 15 Aplikasi Kasir Android Terbaik di Indonesia

Rekomendasi 15 Aplikasi Kasir Android Terbaik di Indonesia

Minggu, 27 April 2025 | 21:20

Kemajuan teknologi telah merubah aktivitas manusia. Berkat teknologi semua kegiatan menjadi lebih mudah. Begitu juga dalam transaksi atau bisnis. Saat ini kamu bisa mengelola manajemen perusahaan hanya dengan aplikasi kasir.

KOTA TANGERANG
393 Jemaah Kloter Pertama Calon Haji Kota Tangerang 2025 Diberangkatkan

393 Jemaah Kloter Pertama Calon Haji Kota Tangerang 2025 Diberangkatkan

Kamis, 1 Mei 2025 | 12:34

Sebanyak 393 jemaah Calon Haji (Calhaj) Kelompok Terbang (Kloter) 02/JKG asal Kota Tangerang resmi diberangkatkan dari pelataran Masjid Raya Al-A’zhom pada Kamis, 1 Mei 2025.

AYO! TANGERANG CERDAS
Kebijakan Baru, Guru Wajib Belajar Sehari dalam Seminggu 

Kebijakan Baru, Guru Wajib Belajar Sehari dalam Seminggu 

Jumat, 25 April 2025 | 13:22

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Dirjen GTK) menerbitkan kebijakan baru yang mewajibkan guru dari seluruh jenjang pendidikan

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill