TANGERANGNEWS.com – Dunia digital kini bukan sekadar tempat bersosial, tapi juga ladang cuan bagi siapa pun yang mau belajar dan berani mencoba.
Pesan itu mengemuka dalam talkshow “Melek Teknologi, Banjir Cuan” di ajang Cisadane Digital Festival. Talkshow menghadirkan dua sosok inspiratif, pengusaha muda Richard Theodore dan konten kreator Ello MG.
Keduanya sepakat, peluang di era digital terbuka luas, asalkan generasi muda mau berproses dan tak takut gagal.
Bagi Richard Theodore, menjadi pengusaha bukan hanya tentang mencari keuntungan pribadi, tetapi juga tentang memberikan manfaat bagi banyak orang.
“Saya ingin usaha saya bisa berdampak untuk lingkungan dan membantu banyak orang. Sekecil apa pun, kalau kita bisa membuka lapangan kerja, itu sudah luar biasa,” ujarnya.
Menurut Richard, berwirausaha kini jauh lebih mudah. Platform digital membuka banyak cara untuk menghasilkan pendapatan tambahan mulai dari berjualan lewat live streaming, menjadi affiliate marketer, hingga memanfaatkan gift coin yang bisa dikonversi menjadi barang.
“Sekarang melek digital aja bisa dapat lebih, bahkan bisa melebihi penghasilan dari kerja utama,” kata pemilik Sambal Bakar.
Ia juga membagikan kiat sederhana bagi anak muda yang ingin mulai usaha, khususnya di bidang kuliner.
“Lihat konsep menarik di daerah lain, lalu bawa dan kembangkan di kota sendiri. Kadang ide sederhana justru yang paling berhasil,” sebutnya di hadapan peserta dari berbagai kampus di Tangerang.
Dari Tak Bisa Bayar SPP, kini Jadi Konten Kreator Sukses
Kisah Ello MG tak kalah menginspirasi. Anak muda ini memulai kariernya sebagai konten kreator dari nol. Saat pandemi COVID-19, kondisi ekonomi keluarganya sulit hingga ia sempat kesulitan membayar SPP sekolah. Dari situlah semangat berjuang tumbuh.
“Awalnya nyokap main TikTok buat jualan, iseng-iseng malah rame. Aku bantu, lalu belajar bikin konten. Dari situ mulai dapat penghasilan,” kenangnya.
Namun perjalanan tidak selalu mulus. Akun bisnisnya yang sudah memiliki satu juta pengikut sempat hilang.
“Lumayan stres waktu itu. Tapi ya udah, mulai lagi dari nol. Sekarang malah bisa lebih besar dari sebelumnya,” katanya sambil tersenyum.
Ello mengaku banyak belajar dari konten luar negeri bukan untuk meniru, tapi memahami pola sukses dan kesalahan yang bisa dihindari.
“Kita harus terus penasaran sama hal-hal baru. Kalau jatuh, bangun lagi. Karena kalau berhenti, ya selesai,” sebutnya.
Kunci Sukses Terus Belajar
Dalam sesi tanya jawab, seorang peserta bernama Anis menanyakan bagaimana membangun personal branding yang kuat dan konsisten.
Richard menegaskan, semuanya harus dimulai dari hal yang disukai. “Bangun personal branding dari yang kamu suka. Jangan ikut-ikutan yang viral. Lihat potensimu sendiri, lalu kembangkan. Kalau kamu suka makan, jadilah food vlogger dengan gaya yang khas,” jelasnya.
Sementara Ello menambahkan bahwa keberhasilan juga datang dari rasa ingin tahu dan keberanian berkorban.
“Saya mungkin nggak punya nilai akademik tinggi, tapi saya belajar banyak hal di luar sekolah. Yang penting tetap kreatif dan nggak takut mulai dari awal,” ujarnya.
Richard menutup talkshow dengan pesan yang menggugah. Menurutnya, banyak pengusaha muda jatuh bukan karena tidak mampu, tapi karena takut memulai.
"Jangan cuma berpikir teknis, tapi juga strategis. Ikuti seminar, baca buku, belajar terus. Karena kalau main aman terus, ya pengangguran makin banyak,” pungkasnya.