Connect With Us

Warga Cina Benteng Datangi Pemkot Tangerang

| Kamis, 24 Mei 2012 | 16:17

Bentrok antara warga dengan Satpol PP. (tangerangnews / rangga)



TANGERANG
-Sekitar 10 orang perwakilan warga yang tinggal di bantaran sungai atau yang dikenal Cina Benteng, Kamis (24/5), mendatangi pemkot Tangerang. Mereka mempertanyakan kebenaran isi surat terkait rencana penggusuran.

Koordinator FMKB (Forum Masyarakat Kampung Benteng), Hadir Eddy Liem hadir  bersama perwakilan dari warga Bayur dan Sukamandi. "Kami datang untuk pertanyakan surat ini. Karena kami tidak pernah diberitahu, tiba-tiba datang surat yang isinya peringatan pertama agar warga yang tinggal di bantaran Sungai Cisadane untuk segera pergi, atau ditertibkan," ucap H Samino, perwakilan warga Sukamandi.

Menurut Samino, sejak mendapat surat itu pada 2 Mei 2012, warga menjadi resah, mempertanyakan kebenarannya. "Hampir setiap hari warga datang pada saya dan bertanya. Hingga akhirnya saya tembuskan surat ini ke lurah, tapi tidak direspon," ucapnya.

Karena itu, kata Samino, dia bersama warga lainnya menggabungkan diri pada FMKB, yang juga menjadi korban gusuran pemkot Tangerang. "Kami bergabung untuk berjuang bersama. Karena nasib kami juga sama, mau digusur dari bantaran Sungai Cisadane," ucapnya.

Hariadi, perwakilan warga Bayur, mengatakan hal yang sama. "Kenapa tiba-tiba ada surat mau gusur. Seharusnya pemkot itu sosialisasi dulu. Jangan sampai warga menjadi resdah dan marah," tegasnya.

Menurut Hariadi, jumlah warga Bayur yang menerima surat rencana penggusuran itu sekitar 87 KK. "Karena mengalami nasib sama, kami bergabung dengan FMKB, untuk melawan semua ini," ucapnya.

Eddie Liem, Koordinator FMKB, menegaskan bahwa surat yang diterima warga adalah surat resmi yang ditanda tangani oleh Rahmat Hadis, Ketua Tim Penegak Peraturan dan Hukum Kota Tangerang. "Yang memberikan kepada warga juga PNS berseragam dengan tulisan Dinas PU," ucapnya.

Kedatangan perwakilan warga, yang dibarengi wartawan, cukup mengagetkan Ivan Yudianto, Kabag Hukum Pemkot Tangerang. "Kok rame-rame begini, seharusnya tak perlu ada wartawan segala," ujarnya.

Ivan tampak salah tingkah. Kepada perwakilan warga, Ivan menyatakan bahwa surat peringatan pertama soal penggusuran itu tidak benar. "Abaikan saja surat ini, karena kami tak pernah membuatnya," katanya.

Kalaupun ada surat rencana penggusuran, kata dia, tidak akan mengutak-atik keberadaan warga Ciben. "Mana mungkin sih kami gusur. Waktu itu saja sudah ramai," ujarnya.

Namun Ivan menyesalkan sikap warga, yang tidak lapor lebih dahulu kepada dirinya sebelum memublikasi lewat media. "Harusnya kalau ada surat begitu, langsung saja lapor kepada kami, tidak perlu ke media segala," ucapnya.(DRA)

MANCANEGARA
142 Negara Dukung Deklarasi New York, Dorong Solusi Konflik Israel-Palestina

142 Negara Dukung Deklarasi New York, Dorong Solusi Konflik Israel-Palestina

Senin, 15 September 2025 | 12:47

Sebanyak 142 negara mendukung resolusi yang dikenal sebagai Deklarasi New York, yang digelar oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadopsi resolusi terkait konflik Israel-Palestina dalam sidang di Markas Besar PBB,

WISATA
10 Rekomendasi Kuliner Pesisir Timur Indonesia yang Wajib Dicoba di FKS 2025

10 Rekomendasi Kuliner Pesisir Timur Indonesia yang Wajib Dicoba di FKS 2025

Selasa, 16 September 2025 | 19:15

Festival Kuliner Serpong (FKS) 2025 kembali hadir memanjakan lidah para penggemar kuliner yang berlangsung di Area Parkir Selatan Summarecon Mall Serpong (SMS) Tangerang, selama 28 Agustus hingga 28 September 2025.

NASIONAL
Tak Cukup dengan Iklan, Inilah Jurus Media Lokal Bertahan di Era Disrupsi Digital

Tak Cukup dengan Iklan, Inilah Jurus Media Lokal Bertahan di Era Disrupsi Digital

Sabtu, 13 September 2025 | 09:52

Industri media tengah berada pada persimpangan jalan. Ketergantungan pada iklan sebagai sumber utama pendapatan tidak lagi mencukupi untuk menopang biaya produksi jurnalistik.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill