Connect With Us

Pendapatan Terminal Ciledug Minim

| Selasa, 3 Juli 2012 | 19:33

TANGERANG -Dibandingkan dengan empat terminal lainnya di seluruh wilayah Kota Tangerang, pendapatan retribusi terminal Ciledug masih tertinggal jauh. Hingga pertengahan tahun saja, pendapatan mereka tidak sampai 24 persen dari target Rp533 juta/tahun.
 
Data yang dihumpun wartawan, untuk setiap terminal di Kota Tangerang, seperti Pasar Baru, Cimone, Cibodas, Poris Plawad dan Ciledug ditagetkan mampu menghasilkan retribusi terminal antara Rp300-Rp1,3 miliar. Sayang, target itu terancam tidak terpenuhi lantaran tidak maksimalnya penggalian potensi di sejumlah terminal.
 
Menurut data itu pula, selama 6 bulan terakhir, masing-masing perolehan pendapatan retribusi hanya mencapai antara 23-51 persen, jauh dari yang diharapkan. Seperti di terminal Poris, dari target pendapatan Rp1.389.900.000 baru mencapai 50,74 persen.
 
Selanjutnya di terminal Cimone baru mencapai 37,72 persen dari target pendapatan Rp556,620.000, di terminal Pasar Baru, mencapai 37,51 persen dari target Rp395.580.000. Sedangkan di terminal Cibodas baru mencapai 27,64 persen dari target pendatan Rp284.400.000.
 
Kondisi tersebut dibenarkan Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Terminal Endang Romza. Menurutnya, meskipun dibebani target pendapatan retribusi terminal hingga Rp3,81 miliar per tahun, sampai saat ini target tersebut masih jauh dari harapan.  
 
“Kami akui, pada beberapa terminal masih jauh dari target. Seperti di terminal Ciledug, sampai pertengahan tahun ini baru bisa menghimpun 23,44 persen dari target Rp533.500.000 yang harus dicapai selama setahun,” kata Endang Romza, Selasa (3/7).
 
Padahal, kata Endang, potensi pendapatan retribusi yang dapat dihimpun dari terminal Ciledug bisa mencapai rata-rata Rp1,5 juta per hari. Namun, sejauh ini, per harinya, dari sana petugas hanya mampu menghimpun Rp600 ribu per hari. “Harapan kami memang ada perbaikan di sana . Bahkan kedepannya, butuh juga terminal di Ciledug untuk memaksimalkan potensi pendapatan retribusi lebih besar lagi,” imbuhnya.
 
Dalam kesempatan itu Endang juga membeberkan, pihaknya tengah berupaya menggenjot pendapatan dari retribusi terminal yang ada. Salah satunya berupaya memperbaiki manajemen, kinerja dan pelayanan di terminal. “Soal pendapatan ini memang jadi perhatian kami. Namun, kami akui semua itu butuh dukungan dari pimpinan di Dinas Perhubungan dan masyarakat luas,” jelasnya.
 
Sekedar informasi, UPTD Terminal mengenakan retribusi Rp500 untuk tiap angkot, dan Rp3.000 untuk Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) yang masuk terminal. Adapun untuk angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dikenakan Rp5.000 untuk satu kali masuk terminal. “Upaya maksimalisasi pendapatan ini juga kami coba dengan mendorong ramainya penumpang di tiap terminal. Hingga, setiap kendaraan umum bisa masuk terminal dan ditarik retribusinya,” singkatnya. (KUN)

TEKNO
OPPO Hadirkan Smartphone Terbaru Tahan Guncangan Standar Militer

OPPO Hadirkan Smartphone Terbaru Tahan Guncangan Standar Militer

Jumat, 10 Mei 2024 | 14:51

Kabar gembira bagi para pencinta smartphone OPPO di Indonesia! Salah satu model terbaru OPPO A60, dikabarkan akan segera hadir di tanah air dalam waktu dekat.

KOTA TANGERANG
Siap-siap, Kota Tangerang Bakal Punya Wali Kota Baru dalam Sehari 

Siap-siap, Kota Tangerang Bakal Punya Wali Kota Baru dalam Sehari 

Jumat, 17 Mei 2024 | 14:23

Tangerang akan memiliki wali kota baru, yang hanya bertugas dalam sehari, tepatnya pada Senin, 20 Mei 2024 mendatang.

KAB. TANGERANG
Bukan Pertama Kali, Pengamen di Kosambi Tangerang Nekat Sayat Lehernya Sendiri 

Bukan Pertama Kali, Pengamen di Kosambi Tangerang Nekat Sayat Lehernya Sendiri 

Sabtu, 18 Mei 2024 | 11:12

Seorang pengamen jalanan nekat melakukan percobaan bunuh diri dengan menyayat lehernya sendiri dengan pisau cutter di samping Pos Security POS 2 Griya Dadap, Kampung Dadap Jati, Kecamatan Kosambi, Jumat, 17 Mei 2024, sekira pukul 12:30 WIB.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill