Connect With Us

22 Anak Lapas Pria Ikut UN, Soal di Kota Tangerang Tidak Kurang

| Senin, 22 April 2013 | 15:13

Ujian Nasional. (tangerangnews / rangga)

 


TANGERANG-Sebanyak 23.557 siswa SMP dari 175 sekolah di Kota Tangerang melaksanakan Ujian Nasional (UN) Senin (22/4). Dalam pelaksanaannya, UN berjalan lancar dan tidak ada sekolah yang mengalami kekurangan soal ujian, seperti pada UN SMA pekan lalu.

Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang Tabrani mengatakan, hari pertama itu pihaknya tidak mendapatkan kendala. Seluruh siswa juga telah mendapatkan soal ujian.

"UN berjalan lancar dan relatif baik. Lembar soal sudah datang H-2 lalu, sehingga pendistribusian bisa dilakukan jauah-jauh hari," katanya saat sidak UN di SMPN 1 Kota Tangerang.

Menurutnya, kekurangan soal saat UN SMA pekal lalu terjadi karena pendistribusian soal dari Pemerintah Provinsi Banten yang waktunya sangat sempit.

"Yang kemarin, soal datang H-1 pelaksanaan UN. Soal baru dibagikan ke sekolah-sekolah pada Senin subuh. Jadi kekurangannya tidak sempat ditambah dari provinsi, terpaksa difotokopi," papar Tabrani.

Sementara di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Anak Pria Tangerang, sebanyak 22 narapidana tingkat SMP mengikuti UN disatu ruangan khusus. Mereka juga mengenakan seragam sekolah lengkap.

"Dari 22 anak, sebanyak 18 anak dari Lapas Anak, dua anak berasal dari Lapas Jambe dan dua anak dari Lapas Anak Wanita Tangerang," ujar Kepala Lapas Anak Tangerang Heni Yuwono.

Menurutnya, UN ini dijaga lima pengawas dari luar. Distribusi soal UN telah tiba pagi tadi. "Kalau untuk Lapas Anak Pria, soal ujian berasal dari Dinas Pendidikan Kota Tangerang. Kalau siswa yang dari luar, soal UN dibawa sendiri oleh pengawasnya," ujarnya.

Heni menambahkan, tahun lau ada 13 anak yang ikut UN di Lapas Anak Pria Tangerang. Dari 13 anak, satu anak tidak lulus karena tidak mengikuti UN.

"Si anak itu telah bebas sebelum pelaksanaan UN. Sebelumnya, kita konfirmasi keluarganya untuk ikut, tapi saat hari H, dia tidak datang, jadi tidak lulus," katanya.



Sementara salah satu narapidana kasus Narkoba, Firman Andriansah, 18, mengaku, tidak kesulitan mengerjakan soal karena sebelumnya telah perisapan belajar dan ikut bimbel.

 "Memang ada soal yang susah, tapi saya kerjakan yang gampang dulu. Bagi saya, ikut UN sangat penting, supaya kalau bebas nanti bisa bawa hasil, dan meneruskan ke SMA," ujarnya.

Firman divonis lima tahun tiga dalam bulan kasus narkoba jenis ganja. Dia telah menjalani masa tahanan selama satu tahun empat  bulan. (RAZ)
 
TOKOH
Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Senin, 8 September 2025 | 08:52

Kabar duka datang dari keluarga besar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Banten. Ketua Umum KONI Banten, Edi Ariadi, yang juga mantan Wali Kota Cilegon periode 2016-2021, meninggal dunia pada Senin, 8 September 2025, pagi.

KOTA TANGERANG
Tangerang Dihantam Badai, Pohon Tumbang dan Banjir Lumpuhkan Sejumlah Wilayah

Tangerang Dihantam Badai, Pohon Tumbang dan Banjir Lumpuhkan Sejumlah Wilayah

Jumat, 31 Oktober 2025 | 22:20

Hujan deras yang disertai angin kencang menerjang Kota Tangerang pada Jumat 31 Oktober 2025, sore. Badai yang berlangsung lebih dari satu jam ini mengakibatkan sejumlah pohon tumbang dan genangan air tinggi, memicu kemacetan lalu lintas

OPINI
Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Jumat, 31 Oktober 2025 | 12:05

Sistem birokrasi Indonesia pasca-reformasi dibangun di atas optimisme tinggi terhadap meritokrasi. Konsep ini, yang secara ilmiah berarti sistem yang menempatkan seseorang berdasarkan kemampuan, keahlian, dan kinerja (merit), tertuang dalam UU ASN

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill