Connect With Us

Tolak Status Terpidana, Prita Ajukan Peninjauan Kembali

| Senin, 1 Agustus 2011 | 14:44

Prita Mulyasari mengajukan PK. (tangerangnews / dira)

TANGERANG-Prita Mulyasari secara resmi kemarin mulai mengajukan peninjauan kembali (PK) dalam kasus hukumnya dengan RS Omni (sebelumnya RS Omni Internasional) di  Jalan Raya Serpong, Alam Sutera, Kota Tangsel.   Prita mengajukan PK atas putusan kasasi MA dalam kasus pencemaran nama baik RS Omni.
 
Prita datang ke Pengadilan Negeri (PN) Tangerang di Taman Makam Pahlawan (TMP) Taruna, Kota Tangerang bersama kuasa hukumnya OC Kaligis dan juga mantan Menteri Tenaga Kerja Fahmi Idris yang datang sengaja untuk mendukung Prita.
Prita tiba di PN Tangerang sekitar pukul 12.30 WIB, Senin (1/8/2011). Sebelumnya MA telah memvonis 6 bulan penjara dengan hukuman percobaan 1 tahun kepadanya setelah jaksa mengajukan kasasi ke MA.
OC Kaligis mengatakan, pengajuan PK itu adalah jawaban atas keputusan Mahkamah Agung  yang dianggapnya  sebagai tindakan yang tidak konsisten.  
"Ada inkonsistensi dua produk yang saling saling bertentangan yang dikeluarkan Mahkamah Agung," ujar kuasa hukumnya, OC Kaligis.

Kuasa hukum berpatokan pada putusan kasasi perdata kasus Prita di MA dengan hakim agung Harifin Tumpa, yang kini menjadi Ketua MA. Majelis hakim ketika itu menyebutkan Prita hanya curhat bukan melakukan  pencemaran nama baik.

"Saya memang berpegangan pada MA saat putusan perdata hakim agungnya Harifin Tumpa. Dalam putusannya, di sana disebutkan bahwa Prita hanya melakukan curhat, bukan pencemaran nama baik. Putusan bebas tidak bisa dilakukan PK," ujarnya.

Prita Mulyasari yang ditemani oleh suaminya Andi Nugroho menjelaskan kenapa dirinya melakukan PK. Dia ingin menghapus status terpidana di dalam hidupnya.

"Meski masa percobaan, saya tetap tidak bisa terima. Karena status terpidana kan seumur hidup," katanya. Prita menjelaskan dari sejak putusan kasasi diterima, dia belum merasakan puas atas putusan tersebut. Termasuk ketika dirinya mengatakan, bersyukur ketika Mahkamah Agung memutusnya bersalah dengan harus menjalani masa hukuman 1 tahun.
"Saat itu salah satu yang terbaik dari yang terburuk, yang saya katakan. Yang terburuknya ya soal terpidana. Kenapa harus awal puasa melakukan PK?Ini kebetulan saja," kata Prita. Seperti diketahui sebelumnya, pada Senin 11 Juli 2011 lalu, Mahkamah Agung memutuskan Prita Mulyasari beralah dan divonis 6 bulan penjara dengan masa percobaan 1 tahun. (DRA) 
MANCANEGARA
 Banjir Tangerang Masuk Berita Malaysia, Netizen: Go Internasional

Banjir Tangerang Masuk Berita Malaysia, Netizen: Go Internasional

Senin, 7 Juli 2025 | 22:19

Hujan yang mengguyur wilayah Kota Tangerang dan sekitarnya menyebabkan banjir di sejumlah titik, sejak Minggu 6 Juni 2025, malam. Bahkan peristiwa ini menjadi pemberitaan di media Malaysia.

TANGSEL
Pedagang Bendera di Tangsel Keluhkan Sepi Pembeli Gegara Bendera One Piece Viral

Pedagang Bendera di Tangsel Keluhkan Sepi Pembeli Gegara Bendera One Piece Viral

Sabtu, 2 Agustus 2025 | 21:00

Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-30 Republik Indonesia (RI), para pedagang bendera dan atribut kemerdekaan mengeluhkan sepinya pembeli, Sabtu 02 Agustus 2025.

AYO! TANGERANG CERDAS
Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Minggu, 20 Juli 2025 | 11:19

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Banten menjadi provinsi dengan jumlah mahasiswa aktif terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 1.687.634 mahasiswa per tahun 2024.

WISATA
Rekomendasi Tempat Nongkrong Aestetik hingga yang Merakyat di Tangerang

Rekomendasi Tempat Nongkrong Aestetik hingga yang Merakyat di Tangerang

Minggu, 20 Juli 2025 | 14:58

Ini beberapa tempat nongkrong di Tangerang bikin menarik untuk dibahas. Nongkrong atau hangout jadi salah satu kebiasaan yang dilakukan oleh generasi muda saat ini dan untuk menghabisakn waktu bersama orang-orang terdekat lho!

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill