TANGERANGNEWS.com- Insiden tragis terjadi di wilayah Cilincing, Jakarta Utara. Sebuah mobil pengangkut Makan Bergizi Gratis (MBG) menabrak para siswa SDN 01 Kalibaru yang sedang mengikuti kegiatan literasi membaca di lapangan sekolah, Kamis, 11 Desember 2025, sekira pukul 06.39 WIB.
Dalam video yang beredar, mobil MBG mendadak menerobos pagar depan sekolah dan menabrak para siswa yang berada di area tersebut.
Sontak anak-anak dengan seragam merah putih terlihat berlarian panik dan terpencar setelah kendaraan itu masuk ke area lapangan.
Sopir mobil MBG diketahui bernama Adi Irawan, warga Kelurahan Kalibaru telah diamankan polisi untuk pemeriksaan. Kendaraan yang digunakan merupakan mobil MBG milik SPPG RW 03 Kalibaru dengan nomor polisi B 2093 UIU.
Dalam laporan Polsek Cilincing, sebanyak 18 korban dilarikan ke RSUD Cilincing dan RSUD Koja.
Korban terdiri dari 17 siswa dan satu guru. Data korban yang tercatat di antaranya Hafis, Dita, Bagus, Ahmad Fauzan, Salsa, Dian, Surya, Siti Fadilah, Zahra Nabil, Rey, Abdul Rahman, dan Yuda.
Beberapa korban mengalami luka lebih serius, yakni Weren yang mengalami memar di kepala dan lengan, M. Filio dengan luka robek di kepala, Kansa dengan dugaan cedera tulang lengan, serta Alfaro yang dilaporkan mengalami luka parah. Guru bernama H. Maryono juga termasuk dalam daftar korban.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Erick Frendiz mengatakan pihaknya mengusut tuntas penyebab kecelakaan.
“Kami menegaskan bahwa kepolisian berkomitmen mengusut kasus ini secara menyeluruh,” ujar Erick dikutip dari MetroTVnews.
Dia menambahkan, proses hukum akan berjalan profesional apabila ditemukan unsur pidana.
Lanjut Erick, sopir pengemudi mobil Sentra Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dari pihak swasta tersebut tengah menjalani pemeriksaan.
“Kami sedang lakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab pasti kejadian, termasuk apakah ada unsur kelalaian atau faktor teknis kendaraan,” tutur Erick.
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jakarta Utara Sahrul Gunawan Siregar menjelaskan, sopir yang mengemudikan kendaraan bukanlah sopir tetap.
“Sopir kendaraan bukan sopir sebenarnya tapi sopir pengganti, SPPG tersebut di bawah Yayasan Darul Esti,” ujar Sahrul.
Sementara itu, Kepala BGN Dadan Hindayana menyampaikan keprihatinannya atas insiden itu.
“Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas kejadian tragis yang menimpa para siswa dan guru,” ungkap Dadan.
Dia memastikan pihaknya mendukung proses investigasi kepolisian.
“Kami juga akan bekerja sama penuh dengan kepolisian dalam proses penyelidikan untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang,” ujarnya.
Wakil Kepala BGN Bidang Operasional Pemenuhan Gizi Sony Sonjaya turun langsung memantau proses penanganan korban di sekolah dan rumah sakit.
Dalam kesempatan itu, Sony memastikan seluruh biaya perawatan ditanggung oleh BGN.
“Biaya perawatan seluruh korban ditanggung oleh kami, dan mereka ditempatkan di kelas 1,” ucap Sony.
Adapun operasional Program MBG, kata Sony, akan tetap berjalan dengan evaluasi menyeluruh terhadap SOP distribusi dan pengawasan kendaraan sudah dilakukan.
“Secara internal, BGN melakukan evaluasi internal untuk mencegah terulangnya peristiwa,” ungkapnya.
Wakil Kepala BGN Bidang Komunikasi Publik dan Investigasi Nanik Sudaryati Deyang juga menyampaikan rasa keprihatinannya atas insiden tersebut.
Selanjutnya, pihak BGN akan memperketat verifikasi sopir, kelayakan armada, dan kepatuhan SOP di lapangan.
“Kami memastikan seluruh proses hukum berjalan sesuai ketentuan,” tukasnya.