Connect With Us

Remaja Malang dalam Sistem Pendidikan Suram

Rangga Agung Zuliansyah | Jumat, 22 Agustus 2025 | 17:02

Hany Handayani Primantara, SP., Pegiat Literasi. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)

Oleh: Hany Handayani Primantara, SP., Pegiat Literasi

 

TANGERANGNEWS.com-Remaja merupakan aset bangsa yang kelak menjadi tulang punggung negeri. Mereka dibekali pendidikan dan pembinaan baik akal maupun sikapnya agar bisa berkontribusi positif pada masyarakat demi membangun bangsa menjadi lebih baik. Merupakan harapan bagi semua pihak ketika bisa melahirkan generasi cemerlang. Generasi yang mampu mengelola sains dan teknologi sesuai arahan nilai-nilai agama dan norma yang berlaku. Memanfaatkan potensinya untuk menghasilkan pembangunan negeri demi tercapainya kesejahteraan masyarakat.

Namun apa daya, kenyataan seakan jauh dari harapan. Mengingat kondisi remaja kian hari kian rusak sikapnya. Sudah tidak berguna lagi akalnya sampai tega melakukan tindakan kekerasan fisik hingga pembunuhan sesama teman yang masih remaja. Seperti peristiwa di Muratara Sumatra Selatan, Entah apa yang ada didalam benak remaja berusia 9 tahun tega menikam leher temannya. Malang nian nasib remaja yang masih berusia 13 tahun harus tewas ditangan temannya sendiri tanpa tau sebabnya. (detiksumbagsel.com, 10/08/25)

Tidak jauh beda dengan peristiwa di daerah, di kota pun nyatanya para remaja justru sibuk dengan tawuran antar pelajar. Berdasarkan laporan warga, penggrebekan sejumlah 54 remaja dilakukan polisi di Serpong Tangerang Selatan pada dini hari pukul 03.00. Usut punya usut ternyata mereka berkumpul dekat makam di Tajuk Cilenggang hendak tawuran. Ditemukan barang berupa celurit, bom molotov serta 25 sepeda motor yang kemudian disita polisi sebagai barang bukti. (Kompas.com, 09/08/25)

 

Salah Asuh Pola Pendidikan 

Kehidupan remaja di era globalisasi lebih banyak diliputi oleh aktivitas produktif dari sisi negatif. Tidak sedikit remaja yang keliru dalam memanfaatkan teknologi hingga banyak yang terjerumus kemaksiatan. Aktif gunakan medsos jadi jalan pertemanan toxic. Salah pergaulan, pembullyan, terjebak narkoba, miras, tawuran, bahkan pembunuhan. Tidak segan remaja melakukan seks bebas hingga rela gadaikan keperawanan demi kehidupan glamor dan hedonis. 

Remaja gen z terkenal lemah dalam mengendalikan emosi. Serba bingung menghadapi persoalan yang dihadapi termasuk ketakutan dan kecemasan berlebihan. Ditambah lagi mereka cenderung mental ketika diberi tekanan sosial. Tidak mudah menghadapi remaja yang sudah tercekoki oleh pola asuh pendidikan sekuler. Sebab tolak ukur mereka bukan lagi halal haram dalam agama melainkan manfaat material yang bisa diperoleh sementara. Maka hal yang wajar ketika sistem pendidikan sekuler melahirkan generasi yang jauh dari kepribadian Islam.

Pola asuh pendidikan sekuler pada generasi muslim saat ini bisa terbilang berhasil. Nampak dari output generasi z yang tidak mengenal jati dirinya sebagai muslim, bahkan banyak dari mereka malu menyandang identitas keislamannya. Wajar jika mereka tak mampu berfikir dan bertindak sesuai dengan misi penciptaannya di dunia sebagai manusia sesuai tuntunan Alquran. Hal itu pun didukung oleh lingkungan yang serba memfasilitasi lifestyle remaja dengan kehidupan ala kapitalis. Kehidupan dengan tolak ukur materi duniawi.

Serbuan tontonan media serba permisif yang menjadi tuntunan seakan makin masif. Tidak ada kontrol dari negara terkait media telah merusak pola pikir generasi. Jika pola pendidikan suram ini terus berlanjut, maka tak ayal generasi ini akan menjadi remaja malang yang dikemudian hari akan terbuang. Sebab negara mana yang bisa bangkit dan maju jika potensi remajanya sendiri justru rusak dari akal hingga kepribadiannya. Banyaknya remaja usia produktif belum menjamin negara tersebut tidak terjadi lost generation.

 

Rekontruksi Sistem Pendidikan Islam 

Beragam persoalan remaja tadi butuh penyelesaian yang mampu memberikan solusi mendasar dan menyeluruh. Rekontruksi merupakan satu-satunya jalan untuk bisa menghasilkan perubahan remaja ke arah yang lebih baik. Sebab jika hanya dilakukan perubahan pola asuh sistem pendidikan secara parsial maka efeknya tidak akan nampak secara signifikan. Justru sebaliknya, yang terjadi hanya seperti mengulang kembali kesalahan yang sama dengan solusi tambal sulam. Ibarat pepatah “Keluar dari lubang buaya malah masuk lubang harimau”.

Sebagai seorang muslim, hanya satu pilihan baginya yakni menerapkan sistem pendidikan Islam. Sistem pendidikan Islam mampu memberikan penyelesaian masalah secara komprehensif. Namun perlu diperhatikan bahwa sistem pendidikan Islam ini tidak bisa dibangun oleh kaum muslim secara pribadi, tanpa pondasi sebuah negara yang juga menerapkan syariat Islam. Sudah banyak fakta kegagalan yang terjadi ketika kita hanya mengandalkan modal dana dengan bangun sekolah-sekolah berbasis Islam. Sekalipun guru-gurunya diambil dari universitas Islam berkualitas, kurikulum materi berlandaskan pada alur pemikiran Islam, namun hal itu tidak menjamin mampu hasilkan generasi cemerlang dari segala sisi secara utuh. Justru banyak problematika yang lahir dari sebuah penerapan sistem pendidikan dengan management sosial semata seperti sekarang ini. 

Berbeda dengan sistem pendidikan yang dibangun dibawah institusi negara khilafah. Dimana Islam akan menjadikan negara sebagai penanggung jawab segala urusan umat. Termasuk membina kepribadian mulia generasi. Sistem pendidikan Islam tidak hanya berfokus pada penanaman nilai akademisi, tapi juga membentuk kepribadian Islam pada generasi remaja. Dari sinilah masyarakat akan menilai perbedaannya, mampu memahami Islam, dan membuat suasana kehidupan senantiasa terus dalam ketaatan kepada Allah swt. Kontrol media akan diambil penuh oleh negara secara langsung. Dimana fungsi media hanya digunakan sebagai sarana edukasi dan dakwah semata.

Wallahu alam bishowab.

PROPERTI
Ruko Grand Boulevard Aniva Ludes Terjual Sebelum Launching

Ruko Grand Boulevard Aniva Ludes Terjual Sebelum Launching

Jumat, 15 Agustus 2025 | 16:24

Di tengah kondisi sektor properti yang fluktuatif, Paramount Land justru mencatat rekor baru. Produk komersial premium Grand Boulevard Aniva Studio Loft ludes terjual bahkan sebelum peluncuran resmi, dengan status over-subscribed

KAB. TANGERANG
Pelaku Curanmor Kepergok Gasak Motor di Gudang Padi Tangerang

Pelaku Curanmor Kepergok Gasak Motor di Gudang Padi Tangerang

Jumat, 22 Agustus 2025 | 15:16

Jajaran Polsek Kronjo Polresta Tangerang berhasil mengungkap kasus tindak pidana pencurian dengan pemberatan (curanmor) yang terjadi di Desa Gandaria, Kecamatan Mekar Baru, Kabupaten Tangerang.

TEKNO
Permudah Akses Layanan Telkomsel, GraPARI Hadir di PIK

Permudah Akses Layanan Telkomsel, GraPARI Hadir di PIK

Jumat, 22 Agustus 2025 | 15:37

Telkomsel terus memperkuat komitmennya dalam menghadirkan layanan pelanggan yang andal, cepat, dan selalu dekat dengan pelanggan di mana pun berada.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill