Connect With Us

Banjir Sumatera: Antara Bencana atau Peringatan Alam?

Rangga Agung Zuliansyah | Minggu, 21 Desember 2025 | 21:24

Annisa Nurmala Sari, Mahasiswi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)

Oleh: Annisa Nurmala Sari, Mahasiswi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

 

TANGERANGNEWS.com-Banjir bandang dan tanah longsor yang melanda tiga provinsi di Sumatera beberapa pekan lalu menjadi salah satu bencana terbesar di penghujung tahun. Hingga Jumat, 19 Desember 2025, tercatat sebanyak 1.071 korban jiwa menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 

Dilansir dari Metrotvnews, rincian korban meliputi 455 korban meninggal di Aceh, 369 di Sumatera Utara, dan 247 di Sumatera Barat. Sementara itu, ratusan warga masih hilang dan lebih dari setengah juta orang harus mengungsi meninggalkan rumahnya.

Pertanyaannya, apakah bencana sebesar ini murni faktor alam atau ada hal lain yang menjadi faktor pendukung?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Sumatera Selatan menyampaikan bahwa meskipun banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya banjir, hujan menjadi faktor utama. Intensitas hujan meningkat tajam pada 25-27 November akibat fenomena siklon tropis Senyar di sekitar Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat. Curah hujan yang deras selama beberapa hari membuat debit air melampaui batas normal dan memicu banjir bandang serta tanah longsor di berbagai titik.

Namun cuaca bukan satu satunya penyebab banjir ini terjadi dan menelan begitu banyak korban. Faktor kerusakan lingkungan menjadi faktor pendukung yang memperburuk dampak bencana. Pembukaan lahan di daerah hulu dan peralihan kawasan hutan menjadi perkebunan sawit menyebabkan tanah kehilangan daya serap, sehingga aliran air langsung menuju ke wilayah padat penduduk tanpa ada hambatan alami. Dua provinsi yang memiliki kawasan sawit terluas, yaitu Riau dan Sumatera Utara, menghadapi risiko yang sangat besar karena hilangnya tutupan hutan yang seharusnya menjadi pelindung.

Selain itu, deforestasi yang terjadi selama bertahun tahun juga meninggalkan jejak yang muncul kembali saat banjir tiba. Penebangan liar, tambang ilegal, dan alih fungsi hutan terus mempersempit kapasitas tanah dalam menahan air hujan. Dalam beberapa video yang beredar di media sosial, terlihat gelondongan kayu terbawa arus banjir dengan ukuran besar dan potongan yang rapi. Potongan kayu tersebut tampak seperti hasil gergaji mesin, bukan akibat patahan alami dari banjir. Hal itu memunculkan dugaan kuat bahwa pemicu kerusakan lingkungan karena penggundulan hutan yang telah berlangsung lama.

Hujan deras menjadi pemicu awal, tetapi kerusakan yang terjadi tidak akan sedahsyat ini apabila hutan di Sumatera tetap terjaga. Ketika hutan gundul dan akar pohon di perbukitan sudah tidak lagi menahan tanah, air hujan langsung jatuh ke bawah dan menghantam kawasan permukiman. Tanpa vegetasi penahan, tanah longsor menjadi mudah terjadi dan aliran air sungai meluap. 

Banjir Sumatera menjadi peringat bahwa bencana bukan hanya soal alam yang sedang bergejolak. Tetapi ada tanggung jawab manusia yang tidak bisa diabaikan. Deforestasi yang masif seperti penggundulan hutan dan pembukaan lahan sawit yang tidak terkendali serta lemahnya pengawasan menjadi faktor penting di balik tingginya jumlah korban jiwa. Perubahan iklim dan cuaca ekstrem mungkin tak bisa dihentikan, tetapi kerusakan lingkungan adalah hal yang masih bisa dicegah.

Kini saatnya pemerintah dan publik membuka mata lebih lebar agar alam tidak bekerja sendirian tetapi ada peran manusia di dalamnya. Selama hutan ditebang tanpa kendali, banjir serupa hanya menunggu waktu untuk kembali terjadi.

KOTA TANGERANG
Maling Motor Diringkus saat Hendak Kabur di Cipondoh, Untung Rp2 Juta Tiap Jual ke Lampung

Maling Motor Diringkus saat Hendak Kabur di Cipondoh, Untung Rp2 Juta Tiap Jual ke Lampung

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:19

Seorang pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) berinisial Z ditangkap setelah terjatuh dari sepeda motornya saat mencoba melarikan diri di kawasan Pasar Sipon, Kota Tangerang, Jumat 19 Desember 2025, dini hari.

AYO! TANGERANG CERDAS
Minat Anak Muda Jadi Peneliti Meningkat, BRIN Buka Lowongan Tiap Tahun

Minat Anak Muda Jadi Peneliti Meningkat, BRIN Buka Lowongan Tiap Tahun

Jumat, 19 Desember 2025 | 14:29

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mencatat peningkatan jumlah anak muda yang tertarik menekuni dunia riset dari tahun ke tahun.

TEKNO
Apa Itu Ethereum Fusaka? Ini Penjelasan yang Mudah Dipahami

Apa Itu Ethereum Fusaka? Ini Penjelasan yang Mudah Dipahami

Kamis, 4 Desember 2025 | 21:54

Fusaka pada dasarnya adalah peningkatan teknis yang mengubah cara data diproses di dalam jaringan Ethereum.

MANCANEGARA
Zohran Mamdani Diproyeksikan Jadi Wali Kota Muslim Pertama di New York 

Zohran Mamdani Diproyeksikan Jadi Wali Kota Muslim Pertama di New York 

Rabu, 5 November 2025 | 12:34

Nama Zohran Mamdani menjadi sorotan dunia usai hasil proyeksi pemilu menunjukkan dirinya unggul jauh dalam pemilihan Wali Kota New York.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill