Connect With Us

Airin Bertekad Tak Ingin Tangsel Jadi Kota Penyangga DKI

Rangga Agung Zuliansyah | Rabu, 2 Juli 2014 | 17:45

Airin Sidak Kebersihan (Rangga A Zuliansyah / TangerangNews)

 
TANGSEL-Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany benar-benar menolak jika Kota Tangsel hanya mendapat predikat sebagai kota penyangga DKI Jakarta. Airin beralasan, Tangsel memiliki potensi yang luar biasa besar untuk berkembang.
 
Saya jelas menolaknya, Tangsel tak mau jadi penyangga DKI.  Karena buat saya Tangsel memiliki potensinya  yang besar. Kita berharap Tangsel bisa berkembang terus menerus. Kalau penyangga kan tak akan setara meskipun kekuatan financial DKI tak sebanding dengan Tangsel,” kata Airin.
 
Airin mengatakan, dahulu memang DKI Jakarta bisa dikatakan memiliki kekuasaan penuh. Namun, sekarang sudah berbeda, saat ini pemerintahan tanpa batas.
 
“Tangsel sudah banyak investor, kita memang tidak memiliki sumber daya alam, tetapi potensi sumber daya manusianya luar biasa.  Kita ingin Tangsel menjadi rumah bersama, tempat dimana perumahan tertata dengan baik, dan bisa hidup dengan nyaman dan bertumbuh kembang di sini,” ujarnya.
 
KOTA TANGERANG
Tangerang Dihantam Badai, Pohon Tumbang dan Banjir Lumpuhkan Sejumlah Wilayah

Tangerang Dihantam Badai, Pohon Tumbang dan Banjir Lumpuhkan Sejumlah Wilayah

Jumat, 31 Oktober 2025 | 22:20

Hujan deras yang disertai angin kencang menerjang Kota Tangerang pada Jumat 31 Oktober 2025, sore. Badai yang berlangsung lebih dari satu jam ini mengakibatkan sejumlah pohon tumbang dan genangan air tinggi, memicu kemacetan lalu lintas

HIBURAN
Onad dan Istrinya Ditangkap Usai Pakai Ekstasi di Ciputat

Onad dan Istrinya Ditangkap Usai Pakai Ekstasi di Ciputat

Minggu, 2 November 2025 | 19:51

Artis sekaligus musisi Leonardo Arya atau Onadio Leonardo ditangap aparat Polres Metro Jakarta Barat terkait dengan kasus penyalahgunaan narkoba.

OPINI
Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Jumat, 31 Oktober 2025 | 12:05

Sistem birokrasi Indonesia pasca-reformasi dibangun di atas optimisme tinggi terhadap meritokrasi. Konsep ini, yang secara ilmiah berarti sistem yang menempatkan seseorang berdasarkan kemampuan, keahlian, dan kinerja (merit), tertuang dalam UU ASN

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill