Perumahan Grand Harmoni 2 Balaraja Tangerang Kebanjiran, Warga: Ini Paling Parah
Senin, 29 April 2024 | 23:00
Banjir melanda Perumahan Grand Harmoni 2 di Desa Bunar, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Senin 29 April 2024.
TANGERANG SELATAN-Keberadaan pabrik minuman di Jalan Raya Pamulang II RT 03/01 Kelurahan Pondok Benda, Kecamatan Pamulang, Kota Tangsel membuat resah warga sekitar.
Berdasarkan pantauan TangerangNews.com pada Selasa (16/6), keberadaan pabrik minuman itu diduga ilegal. Sebab tak terdapat papan nama di lokasi pabrik.
"Karena sudah tercampur limbah dari pabrik, air warga jadi bau dan keruh," ujar warga sekitar yang enggan disebutkan namanya.
Dia menambahkan, air yang digunakan oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari juga menjadi tidak layak digunakan setelah ada pabrik itu. Sebab airnya kini sudah tercampur limbah pabrik.
"Sempat saat musim panas kita juga kekeringan, tidak ada air yang keluar. Airnya tersedot semua sama pabrik itu," tuturnya.
Pabrik yang menghasilkan minuman dengan jenis macam-macam itu diduga juga tak memiliki sertifikat kelayakan konsumsi. Masyarakat hanya dapat menduga bahwa keberadaan pabrik itu juga tidak terlepas dari campur tangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan.
"Enggak mungkin pemerintah enggak tahu ada pabrik itu. Kita berencana mau gelar demo," ujarnya. Sementara itu Ketua Fraksi Hanura Aguslan Busro Komisi IV yang membidangi persoalan pembangunan di Kota Tangsel mengatakan, pihaknya belum mengetahui mengenai keberadaan pabrik tersebut.
"Saya tidak tahu dengan keberadaan pabrik itu, tapi kita akan lakukan rapat di komisi untuk melakukan Sidak," tutup Aguslan.
Banjir melanda Perumahan Grand Harmoni 2 di Desa Bunar, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Senin 29 April 2024.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni mengimbau agar masyarakat menjaga kebersihan dan kekuatan imunitas, untuk mencegah tertular flu singapura yang saat ini tengah marak.
Praja Muda Karana atau Pramuka merupakan gerakan kepanduan paling populer yang dicetuskan oleh Baden Powell.