TANGSEL-Tidak kunjung beroperasi di Tangsel, shelter (halte) bus way di Kota Tangsel di bongkar. Petugas pembongkaran yang mengaku dari Perum PPD mengatakan sembilan shelter yang sudah dibangun akan diratakan dengan tanah.
Petugas yang enggan disebut namanya mengaku sudah sejak dua hari lalu melakukan pembongkaran shelter setinggi 1,5 meter tersebut. Alasannya, sepengetahuan pria yang mengaku petugas dari Perum PPD ini karena feeder bus way ke Kota Tangsel tak kunjung beroperasi dan pada akhirnya Perum PPD yang menaungi feeder bus way di Tangsel menugaskan untuk dilakukan pembongkaran.
"Jadi kami disuruh atasan dari Perum PPD membongkar shelter ini. Ada sembilan shelter yang harus selesai dibongkar sampai akhir pekan ini," kata pria yang saat pembongkaran menggunakan kaos berwarna hitam.
Pembongkaran dua unit shelter yang berada tepat di depan Puspemkot Kota Tangsel, Jalan Siliwangi, Kecamatan Pamulang, dimulai dengan memotong pagar shelter berwarna biru menggunakan gergaji besi. Lalu, kanopi shelter yang terbuat dari besi stenlis pun dirobohkan dengan membongkar pondasi yang menyatu pada lantai shelter. Terlihat ada lima petugas pembongkaran dan satu orang diantaranya menggunakan baju dinas Perum PPD berlogo Departemen Perhubungan di bagian baju lengan kanan.
Dikonfirmasi soal ini, Kepada Dinas Dishubkominfo Kota Tangsel Nurdin Marzuki mengatakan pihaknya belum menerima adanya surat resmi terkait pembongkaran shelter bus way yang ada di Tangsel dari pengelola shelter bus way.
Padahal dijelaskan Nurdin, sesuai dengan kesepakatan dengan regulator bus way, pengoperasian feeder bus way di Tangsel diterima dengan catatan. Jelas Nurdin yang dimaksud dengan catatan yakni setelah Pemkot Tangsel melakukan pembenahan infrastruktur jalan.
"Saat ini kan Pemkot Tangsel sedang fokus melakukan pembenahan Jalan Siliwangi sebagai salah satu bentuk keseriusan membenahi infrastruktur. Pelebaran jalan sudah mulai dilakukan di depan Carefour Pamulang. Makanya saya juga kaget kenapa ada pembongkaran. Apalagi informasinya dari Perum PPD," terangnya.
Nurdin mengaku akan mencari tahu kebenaran soal maksud dan tujuan pembongkaran. Karena kata Nurdin beberapa waktu lalu memang pernah mengikuti rapat dengan pihak terkait soal keberatan warga atas berdirinya shelter di dua tempat itu.(DRA)