TANGERANG-Petugas Dinas Perhubungan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menilai pemerintah provinsi DKI Jakarta tidak konsisten dengan janjinya, soal penjagaan pelarangan truk dalam kota.
Pasalnya, truk-truk yang harusnya masuk ke tol Priok, Jakarta Utara ternyata masih masuk ke JORR 2, kemudian keluar di Tol BSD melintasi Jalan Raya Serpong dan masuk ke Tol Jakarta-Tangerang melalui pintu tol Kebon Nanas, Kota Tangerang.
"Kami benar-benar diacuhkan. Kondisi Jalan Raya Serpong sangat memprihatinkan. Konsisten DKI tidak ada," ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangsel, Nurdin Marzuki, saat ditemui Selasa (12/07/
2011) di Cilenggang, Serpong, Tangsel.
Nuridn mengatakan, kalau saja perjanjian dilaksanakan dengan sebenar-benarnya, tentunya Jalan Raya Serpong tidak akan semacet saat ini. "Masih banyak yang lolos. Kemacetan pun menjadi di Jalan Serpong. Mereka hanya menjaga diawal-awal saja. Kesininya lolos," tegasnya.
Karenanya, kata Nurdin, dirinya akan menindak lanjutinya dengan berencana membuat surat ke Pemprov DKI Jakaryta.
Kabin Lalin, Dinas Perhubungan Kota Tangsel, Wijaya Kusuma mengatakan, akibat lengahnya pengawasan dari DKI Jakarta lolos sehari mencapai sekitar 300 truk.
"Sedangakn petugas dari Polda juga sama. Awalnya ada di Jalan Raya Serpong. Ini tidak lagi. Ada sebulan saja jaga-nya di jerman center. Sekarang hanya petugas dari Kabupaten Tangerang saja itu pun tidak membantu untuk mengalihakntruk agar menepi karena ada larangan 06.00 -10.00- 16.00-20.00 WIB," katanya.
Akibat ketidak konsistenan DKI Jakarta, lanjut Wijaya, infrastruktur jadi rusak, macet tidak teratasi. "Kita jadi korban, kalau dilihat di depan Arhanud, jalan sudah amblas dan aspalnya mulai lepas robek 2-3 meter," jelasnya. (DRA)