Connect With Us

Pengusaha Lokal Tangsel Minta Pembinaan Maksimal

| Jumat, 2 Desember 2011 | 00:15

TANGSEL – Pengusaha lokal Kota Tangsel yang bergerak di bidang jasa kontruksi meminta lebih mendapat pembinaan dari pemerintah daerah setempat. Terutama soal kesempatan mendapat share proyek untuk pembangunan yang dilaksanakan di Kota Tangsel yang saat ini sudah berumur tiga tahun.
 
“Selama ini memang komunikasi kami kurang efektif dengan kedinasan terkait,” terang Henry Zein, Anggota Lintas gabungan asosiasi lokal Kota Tangsel, Kamis (1/12).
 
Menurut pria yang juga Ketua Gabungan Rekanan Jasa Kontruksi Seluruh Indonesia (Garansi) Kota Tangsel ini, untuk memaksimalkan hubungan yang harmonis dengan pemerintah daerah, pihaknya akan meminta ber-audensi dengan Walikota Tangsel Hj Airin Rachmi Diany. Tujuan dari audensi tersebut guna menerangkan sejauh mana peran pengusaha local saat ini. “Audensi rencananya kami laksanakan Senin pekan depan,” terangnya.
 
Pembinaan yang dimaksud para pengusaha yakni keterbukaan soal apa-apa saja proyek kontruksi yang akan dikerjakan di Tangsel. Lalu disamakan dengan kemampuan para pengusaha lokal sesuai dengan spesifikasi perusahaan masing-masing dalam mengerjakan proyek. Dengan begitu, pemberdayaan pengusaha lokal dapat dimaksimalkan sedemikian rupa. Disisi lain, dengan pemberdayaan pengusaha lokal di Tangsel, maka soal pajak, retribusi dan sebagainya, juga kembali ke kas daerah.
 
“Berbeda apabila dikerjakan oleh pengusaha luar Tangsel. Maka pajak, retribusinya tidak kembali ke Tangsel. Ini kan juga merugikan PAD. Padahal kami selaku pengusaha juga berharap memiliki peran langsung untuk pembangunan Tangsel,” ucapnya.
 
Menurut Hendri Zein, sejak tahun 2009 hingga 2011 ini pihaknya selaku pengusaha lokal merasa pembinaan terhadap pihaknya semakin menurun. Bayangkan pada tahun 2009 seluruh asosiasi yang ada di Tangselmendapat proyek pengerjaan sekitar Rp 1 miliar. Kemudian pada tahun 2010 merangkak menjadi sekitar Rp 2 miliar. Namun anehnya pada 2011 ini menjadi menurun. Bahkan ada asosiasi yang hanya mendapat 75 juta untuk satu tahun paket.
 
“Ini yang ingin kami cari solusinya dengan Walikota. Harapannya agar pembinaan yang dilakukan kepada kami terus dimaksimalkan. Jadi tidak semua dari luar daerah Tangsel yang mendapat proyek,” ujarnya.
 
Karena menurut Henri Zein, apabila pemerintah daerah tidak memaksimalkan peran pengusaha lokal, imbasnya sangat tidak baik. Diantaranya adalah soal keseriusan dalam mengerjakan proyek yang dilakukan. Selain itu juga, soal keberlangsungan nasib para pengusaha lokal Tangsel.
 
“Kalau pengusaha luar daerah yang mengerjakan, bisa saja mereka tidak terlalu mengedepankan kualitas. Karena mereka tidak bertanggung jawab moral soal pembangunan daerah Tangsel. Salah satunya adalah proyek di Jalan Merpati yang sudah rusak beberapa bulan setelah pengerjaan. Namun kalau pengusaha lokal yang dimaksimalkan, beban moral kami akan sangat besar karena pertanggungjawaban sebagai pengusaha lokal. Apalagi Walikota juga mengedepankan tag line membangun kota Tangsel secara bersama,” tutupnya.(DRA) 
WISATA
Australia Barat Kembangkan Wisata Ramah Muslim, Tarik Wisatawan dari Indonesia

Australia Barat Kembangkan Wisata Ramah Muslim, Tarik Wisatawan dari Indonesia

Kamis, 6 November 2025 | 13:51

Australia Barat berupaya memperluas jangkauan wisatanya dengan menonjolkan konsep ramah Muslim yang semakin diminati wisatawan global. Wilayah ini menawarkan pengalaman lengkap bagi pelancong beragama Islam yang ingin berlibur tanpa khawatir

OPINI
Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Jumat, 31 Oktober 2025 | 12:05

Sistem birokrasi Indonesia pasca-reformasi dibangun di atas optimisme tinggi terhadap meritokrasi. Konsep ini, yang secara ilmiah berarti sistem yang menempatkan seseorang berdasarkan kemampuan, keahlian, dan kinerja (merit), tertuang dalam UU ASN

KOTA TANGERANG
Bapenda Kota Tangerang Umumkan Cut Off Pelayanan PBB-P2 Mulai 1 November 2025

Bapenda Kota Tangerang Umumkan Cut Off Pelayanan PBB-P2 Mulai 1 November 2025

Kamis, 6 November 2025 | 14:13

Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Tangerang memberlakukan cut off atau penghentian sementara seluruh pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2), mulai 1 November 2025.

BISNIS
Bukan Produk Luar Negeri, Handuk Ternama Terry Palmer Lahir dan Merintis dari Tangerang

Bukan Produk Luar Negeri, Handuk Ternama Terry Palmer Lahir dan Merintis dari Tangerang

Rabu, 5 November 2025 | 12:58

Siapa sangka salah satu merek handuk ternama, Terry Palmer ternyata berasal dari Indonesia. Brand yang dikenal akan kualitas premiumnya ini berdiri di bawah naungan PT Indah Jaya Textile Industry, sebuah perusahaan tekstil asal Tangerang, Banten

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill