TANGERANG- Sebanyak 50 orang dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri (UIN), Ciputat Timur , Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar aksi solidaritas untuk rekanya (alm) Izzun Nadlyah di halaman Kampus, Rabu (9/5).
Dalam aksi solidaritas tersebut, para mahasiswa itu menggalang tanda tangan diatas kain putih yang dibentangkan sepanjang 2 meter dan melakukan longmarch keliling kampus sebagai bentuk dukungan agar para pelaku dihukum mati.
Dalam aksi tersebut, pihak BEM UIN menuntut hukuman mati bagi pembunuh Izzun Nahdlyah. "Kami sangat mengutuk keras perbuatan para pelaku. Hukuman mati pantas buat mereka (pelaku)," kata Imam Fitrah Ramadhan selaku koordinator aksi kepada wartawan.
Diketahui, Izzun Nahdlyah merupakan mahasiwi Jurusan Hubungan Internasional, FISIP. Berdasarkan informasi, Izzun dibunuh oleh kekasihnya sendiri, yang berinisial MS. Pelaku menyekap korban di rumah temannya, Jumat (6/4) di Kampung Garedok, Desa Ranca Buaya, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang.
MS yang dikenal sebagai preman di kampung tersebut telah merencanakan pembunuhan dengan mengajak lima kawannya. Sebelum dibunuh, Izzun sempat diperkosa kemudian menggorok leher Izzun pada, Sabtu (7/4) dinihari.
Kemudian enam pelaku tersebut membuang mayat korban di Jalan Pemda DKI, Desa Ciangir, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang. Sekitar Sabtu siang, mayat korban baru ditemukan warga setempat.
"Pelaku kena pasal berlapis. Pelaku melanggar pasal 340 KUHP tentang pembunuhan, pasal 285 tentang perkosaan dan 386 tentang pemerasan," ujarnya.
Dikatakan Imam, nantinya pihak mahasiswa akan melakukan aksi demonstrasi lebih lanjut pada saat sidang awal pelaku digelar.
"Kalau dari pihak kampus inginya sidang di Jakarta, jangan di wilayah Tangerang. Kita takutnya nanti di pengadilan ada main mata dengan keluarga pelaku," tandasnya. (MM)