TANGERANG-Mujiono,38, ahli terapi bekam tewas di kamar tempat praktiknya, Sabtu (13/10) malam. Jasad warga RT 01/02 Kelurahan Jurang Mangu Timur, Podok Aren, itu, ditemukan dalam kondisi terlentang di kasur. Ia menggunakan kaus oblong warna hitam dan celana pendek sebatas lutut.
"Tadi saya ingin mengantarkan makan malam, karena sudah dua hari dia tidak pulang. Namun, pintunya saya ketok-ketok tidak menjawab dan terkunci. Saya pikir suami saya sedang keluar, maka-nya saya tunggu," kata Maria, istri korban.
Setelah menunggu hampir satu jam dan suaminya belum juga datang, Maria mencoba melihat melalui celah kaca yang tertutup gorden. "Di dalam, saya lihat dia sedang tidur di kamar. Maka saya coba kembali mengetuk pintu," lanjut wanita yang tinggal tidak jauh dari tempat praktik suaminya itu.
Usaha Maria mengetuk pintu, tidak membangunkan pria berpostur gemuk kekar itu. "Saking kesalnya, pintu akhirnya saya dobrak. Namun, saat saya bangunkan sudah tidak bergerak lagi," jelasnya.
Mujiono, sudah lima bulan menyewa rumah kontrakan milik Alifah. Selain melayani terapi bhekam, juga menyediakan minyak kelapa murni untuk kesehatan dan kecantikan. "Saya mendengar dari warga, bahwa ada salah satu warga saya yang meninggal di kontrakan," kata Ketua RT 01/02 Kelurahan Jurang mangu Timur, Abdul Kholik.
Mendengar kabar tersebut pria yang biasa dipanggil Apong itu, langsung ke lokasi. "Sampai di lokasi rumah itu sudah penuh oleh warga dan saya langsung melapor ke polisi," lanjutnya.
Mendapat laporan dari warga, Kapolsek Pondok Aren Parmono bersama anggotanya langsung menuju ke lokasi. Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), belum dapat dipastikan penyebab kematian korban. "Kasus ini akan kami selidiki. Sedangkan jasad korban, kami bawa ke rumah sakit untuk otopsi," katanya.
Menurut Parmono, pada jasad korban ditemukan bekas kop bekam di betis, luka tusuk jarum suntik pada lengan kanan dan luka gores di bahu kanan. "Namun itu belum bisa dipastikan menjadi penyebab kematian korban," lanjutnya.