Connect With Us

Sibuk Liputan Justru Membantunya Menulis Buku

| Jumat, 7 Desember 2012 | 22:02

Darussalam. (tangerangnews / facebook pribadi)

 

Reporter : Rangga A Zuliansyah

Diusianya yang terbilang muda, Darussalam Jagad Syahdana, kontributor Global TV Tangerang akan meluncurkan buku berjudul “Korupsi Kebebasan Kebebasan Terkorupsi”.  Sesuai dengan dunianya, buku tersebut berisi tentang catatan dan pemikirannya selama dia terjun di dunia jurnalistik.
 
“Tidak ada yang baru dalam buku ini, opininya sudah banyak kita temui. Ini bisa dikatakan sekumpulan catatan yang dibukukan. Sebuah entry point untuk perjuangan teman-teman pers,” ujarnya, Jumat (7/12) kepada TangerangNews.com.
 
Padahal tak mudah menjadi kontributor yang biasa sibuk dikejar deadline untuk meluangkan waktu menulis, tetapi hal itu tidak berlaku bagi  pria kelahiran Tasikmalaya, 12 Desember 1981 ini untuk tetap berkarya. Menurutnya, karena masih aktif melakukan peliputan di lapangan, justru  hal itu mempermudahnya membuat berkarya.
 
 “Justru itu  lebih mudah menemukan fakta dari keseharian di lapangan. Kesibukan malah membantu untuk  menyusun bahan buku,” papar mantan Wakil Ketua Pokja Wartawan Harian Tangerang itu.
 
Pria yang akrab disapa Darus itu menambahkan, buku tersebut juga menjelaskan tentang kontradiksi kebebasan pers. Dimana satu sisi masyarakat pers di Indonesia yang getol meneriakkan tentang kebebasan, namun di sisi lain muncul juga ancaman dari kebebasan itu sendiri.
 
“Hal itu berampak pada penyalahgunaan kebebasan. Berdasarkan data,   di tahun 2011 ada sekitar 500 pengaduan kepada dewan pers yang sebagian besarnya adalah pelanggaran etika pers itu sendiri,” katanya.
 
Selain itu, ayah dari dua anak bernama Galuh Manik Gada Parwita dan Fajariani Pratidina ini mengatakan, tingkat kekerasan pers di Indonesia terbilang tinggi.
 
Berdasarkan kajian reporter sans frontiers (RSF) lembaga pemeringkat kebebasan pers di dunia, Indonesia masuk peringkat 146 dari 179 negara yang diteliti.
 
Dan di Asia Tenggara, Indonesia menduduki peringkat kebebasan pers ke 9 dari 12 negara. “Artinya ancaman kebebasan pers di Indonesia sangat mengkhawatirkan,” tukasnya.
 Sehingga, dengan dibuatnya buku ini, aku Darus, opini-opini lama dapat disegarkan kembali.  Dan dia berharap dapat mendobrak hal yang tabu di lingkungan masyarakat pers.
 
Misalnya, terkait pekerjaan pers yang digolongkan sebagai buruh, pekerja atau profesional.
 “Kalau pers adalah pekerjaan professional, kenapa banyak gaji pers yang masih di bawah standart, jauh dari UMK (Upah Minimum Kota/Kabupaten). Dibilang buruh, tapi untuk menjadi pers butuh keahlian khusus. Hal ini juga akan dikupas secara terbuka,” tutup anak ke tiga dari tujuh bersaudara, pasangan Alm. Rukmana dan Dedah Djubaedah ini.
 
 
BANDARA
Sebelum Bayar Parkir Bandara Soetta, Penumpang Diimbau Cek Durasi dan Tarif

Sebelum Bayar Parkir Bandara Soetta, Penumpang Diimbau Cek Durasi dan Tarif

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:38

PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) Kantor Cabang Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) terus meningkatkan kualitas dan akurasi layanan parkir.

SPORT
Tempel Thailand, Indonesia Tempati Posisi Kedua Klasemen Medali SEA Games 2025  

Tempel Thailand, Indonesia Tempati Posisi Kedua Klasemen Medali SEA Games 2025  

Kamis, 11 Desember 2025 | 10:21

Klasemen sementara perolehan medali SEA Games 2025 Indonesia berada di urutan kedua, menempel tuan rumah Thailand.

KOTA TANGERANG
Orang Tua Kaget Paket MBG di SDN Paninggalan Tangerang Berisi Nanas Utuh, SPPG Beri Klarifikasi

Orang Tua Kaget Paket MBG di SDN Paninggalan Tangerang Berisi Nanas Utuh, SPPG Beri Klarifikasi

Kamis, 11 Desember 2025 | 10:31

Paket makan bergizi gratis (MBG) yang dibagikan kepada siswa SDN Paninggalan, Kota Tangerang, menjadi viral setelah salah satu isinya diketahui berupa buah nanas utuh lengkap dengan kulitnya.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill