Connect With Us

Permintaan Sabu-Sabu Meningkat Tajam

| Minggu, 29 November 2009 | 10:51

Gatot Sugeng Wibowo (Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta). (tangerangnews / tangerangnews/dens)


TANGERANGNEWS-Permintaan Sabu-Sabu di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta meningkat tajam setelah maraknya aksi petugas menggagalkan upaya penyelundupan para pelaku dari berbagai Negara.

Berdasarkan data yang dirilis petugas Petugas kantor pengawasan dan pelayanan Bea dan Cukai Bandara Internasional Soekarno-Hatta, pada tahun ini. Kasus penyelundupan sabu-sabu dan sejenisnya (ketamine), hingga akhir November  terdapat 20 kasus pada 2009. Kasus ini meningkat jika dibandingkan pada tahun sebelumnya 2008, yakni hanya mencapai 7 kasus.
 
Menurut Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta Gatot Sugeng Wibowo, dampak dari penggagalan penyelundupan telah membuat harga sabu-sabu di Indonesia naik drastis. “Bahkan menurut keterangan para pelaku yang berhasil kami tahan, permintaan sabu-sabu di sini meningkat tajam. Di sini perkilo-nya mencapai Rp2 miliar. Umumnya para bandar di sini memang biasa mengandalkan suplai dari luar Negeri,” ujar Gatot kepada TangerangNews, siang ini.
 
Itu semua, kata Gatot bisa terlihat, psikotropika jenis sabu-sabu ini memang menjadi barang terlarang yang paling sering diselundupkan. Bahkan modus mereka (pelaku) sangat beragam, seperti menyelundupkan sabu dengan jenis cair dan sabu padat.
 
Penyelundupanya, mulai berasal dari negara-negara asia seperti Malaysia, Taiwan, Hongkong dan India juga Negara timur tengah Iran. Gatot mengatakan, sulitnya para mafia Narkoba di Indonesia mendapatkan sabu-sabu selain karena kerapnya penggagalan penyelundupan oleh petugas Bea dan Cukai juga karena pihak kepolisian telah berhasil membongkar sejumlah pabrik-pabrik besar pembuat sabu-sabu di tanah air.
 
”Jangan kan sabu yang sudah jadi.  Bahan bakunya saja  sudah susah didapat karena sering digerebek. Untuk itu jangan heran, kok semakin ditindak semakin jadi mereka menyelundupkan sabu, sebab memang mereka semakin kesulitan mendapat suplai,” tuturnya.
 
Informasi yang dia dapat harga sabu-sabu di Indonesia,  saat ini adalah harga paling tinggi setelah Jepang. Hanya terpaut Rp1 miliar perkilonya dari Jepang. Kalau di Indonesia Rp2 miliar perkilo, di Jepang senilai Rp3 miliar perkilo. Ditanya,kemungkinan banyak juga yang lolos. Dirinya mengatakan, potensi lolos memang masih ada, karena tidak mungkin petugas Bea dan Cukai memeriksa badan penumpang satu persatu.

Untuk memberlakukan zero %, perlu alat dengan biaya dan waktu yang cukup besar.“Dan itu sedang kita rencanankan. Tetapi saya jamin, 100% kita sudah sangat fokus dan tidak ada lagi toleransi meski dengan cara randome dan menganalisa peragai penumpang, Karena kita sudah hapal betul peragainya, ” ujarnya.(dira)

PROPERTI
Property Expo di Supermal Karawaci, Paramount Petals Tawarkan Cashback Puluhan Juta

Property Expo di Supermal Karawaci, Paramount Petals Tawarkan Cashback Puluhan Juta

Rabu, 30 April 2025 | 16:21

Paramount Petals mengundang masyarakat untuk hadir dalam event Property Expo 2025 yang berlangsung pada 29 April hingga 11 Mei 2025 di Center Atrium lantai LG Supermal Karawaci Tangerang.

AYO! TANGERANG CERDAS
Kebijakan Baru, Guru Wajib Belajar Sehari dalam Seminggu 

Kebijakan Baru, Guru Wajib Belajar Sehari dalam Seminggu 

Jumat, 25 April 2025 | 13:22

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Dirjen GTK) menerbitkan kebijakan baru yang mewajibkan guru dari seluruh jenjang pendidikan

TANGSEL
Pria Paruh Baya Tewas Bersimbah Darah di Pamulang, Diduga Dibunuh Keluarga

Pria Paruh Baya Tewas Bersimbah Darah di Pamulang, Diduga Dibunuh Keluarga

Rabu, 30 April 2025 | 19:01

Seorang pria paruh baya tewas mengenaskan dengan kondisi bersimbah darah di Jalan Masjid Darussalam, RT04/14, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu 30 April 2025.

MANCANEGARA
Jepang Butuh Ratusan Ribu Tenaga Kerja, Warga Negara Indonesia Lebih Disukai 

Jepang Butuh Ratusan Ribu Tenaga Kerja, Warga Negara Indonesia Lebih Disukai 

Rabu, 23 April 2025 | 12:03

Di tengah sulitnya mencari pekerjaan di dalam negeri, Jepang justru membuka peluang kerja yang sangat besar bagi tenaga kerja asing, termasuk dari Indonesia.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill