Connect With Us

Diintimidasi Porter Bandara Desak Angkasa Pura II

| Kamis, 20 Mei 2010 | 18:48

Ilustrasi pesawat Garuda (ok / ok)


TANGERANGNEWS-Karyawan perusahaan jasa pelayanan penumpang penerbangan (porter) di PT Indonesia Nasional Airservice (INA) yang bekerja di Bandara Soekarno-Hatta mendesak pihak Angkasa Pura (AP) II untuk mediasi. Hal tersebut dilakukan untuk membahas permasalahan di PT INA yang melakukan intimidasi terhadap karyawannya.

Menurut juru bicara pihak porter, Jarkoni, PT INA telah bermasalah dalam hal ketenagaa kerjaan. Persoalan tersebut telah terjadi sejak tahun 2006 dimana para karyawan PT INA yang berjumlah 300 orang tidak digaji sesuai standar. Kini, pihak perusahaan malah melakukan intimidasi, dengan tidak membayar gaji kepada karyawan, sementara mereka tetap diwajibkan memberikan uang setoran.
 
“Dengan upah yang demikian, mereka sulit untuk menutupi kebutuhan hidup. Dalam empat bulan terakhir, para karyawan tidak mendapat gaji, malah harus mengeluarkan uang kembali untuk menutupi setoran kepada perusahaan yang besarnya Rp 100 ribu per hari,” ungkapnya, Kamis (20/5).
 
Sebelumnya, para porter mengadukan hal tersebut ke pihak AP II dan Administrator Bandara untuk mengevaluasi PT INA dan menindak lanjuti masalah tersebut, namun hingga kini belum ada kejelasan. “Sudah kita laporkan hal itu, tapi belum ada kejelasan, katanya masih dievaluasi,” papat Jarkoni.
 
Jarkoni menambahkan, pihak AP II juga sebelumnya mengusulkan agar para porter ini membentuk koperasi laskar mandiri yang dinilai lebih dapat mensejahterakan dari pada harus terikat di PT INA. Namun, hal itu justru dipersulit oleh pihak AP II karena mengulur-ngulur izin pengoperasian koperasi.
 
“Mereka yang mengusulkan, tapi malah dipersulit. Padahal koperasi telah terbentuk, tinggal minta persetujuan izin pengoperasian saja,” ungkap Jarkoni yang juga menjadi ketua umum Koperasi Laskar Mandiri.
 
Saat ini, pihaknya terus melakukan upaya dengan meminta bantuan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang untuk bisa mediasi guna membahas persoalan yang ada. “Kita ingin tuntaskan masalah ini, jadi minta bantuan MUI untuk menjembatani, karena MUI punya struktur yang tinggi,” jelas Jarkoni.
 
Sementara itu, Ketua Umum MUI Kota Tangerang KH. Edi Djunaidi mengatakan, surat izin untuk melaukan mediasi sudah dikirim sebanyak tiga kali. Namun hingga kini belum mendapat balasan. Ia sendiri merasa sulit untuk berkoordinasi dengan AP II. “Sudah kita layangkan surat sampai kita datangi langsung, tapi belum ada tanggapan. Sepertinya memang sulit,” katanya.(rangga)

PROPERTI
Ruko Grand Boulevard Aniva Ludes Terjual Sebelum Launching

Ruko Grand Boulevard Aniva Ludes Terjual Sebelum Launching

Jumat, 15 Agustus 2025 | 16:24

Di tengah kondisi sektor properti yang fluktuatif, Paramount Land justru mencatat rekor baru. Produk komersial premium Grand Boulevard Aniva Studio Loft ludes terjual bahkan sebelum peluncuran resmi, dengan status over-subscribed

AYO! TANGERANG CERDAS
Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Minggu, 20 Juli 2025 | 11:19

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Banten menjadi provinsi dengan jumlah mahasiswa aktif terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 1.687.634 mahasiswa per tahun 2024.

SPORT
Erick Thohir Bakal Gelar Pertandingan Timnas di Stadion Internasional Banten Tahun 2026

Erick Thohir Bakal Gelar Pertandingan Timnas di Stadion Internasional Banten Tahun 2026

Jumat, 22 Agustus 2025 | 20:30

Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir meninjau sejumlah fasilitas di Stadion Internasional Banten atau Banten International Stadium (BIS), Jumat 22 Agustus 2025.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill