TANGERANGNEWS-Sebanyak lima dari enam jenazah TKI korban pembangunan  jembatan tol yang runtuh di Nantou, Taiwan pada 30 September lalu tiba  di terminal 2D, Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) ,  Tangerang, Banten,  Minggu ( 
31/10/2010) sekitar pukul 11.53 WIB.  
Satu jenazah lainnya yaitu Ali Mansyur asal Kalirejo, Ngunggahan, 
Bandung, 
Tulungagung, 
Jawa Timur langsung diterbangkan ke Surabaya. 
Kelima  jenazah yang tiba di Bandara Soetta adalah, Suprapto asal Ngeluk,  Penawangan, Grobogan. Kedua Riwanto asal Rancawiru, Pangkah, Tegal.  Ketiga Sunaryo asal Kedunguter, Brebes . Keempat Sutarji asal  Tunggulsari, Kaliori, Rembang dan kelima Sirmanto yang merupakan adik  kandung Sutaji. 
Kelima jenazah disambut Kepala BNP2TKI Jumhur  Hidayat yang didampingi Direktur Advokasi dan Perlindungan Kawasan Asia  Pasifik BNP2TKI Sadono. 
Masing-masing keluarga TKI tersebut  diberi santunan Rp2,5 juta ditambah santunan kemanusiaan dari perusahaan  asuransi TKI Paladin melalui BNP2TKI. Bahkan, ditambah Rp5 juta dari 
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar. 
"Selanjutnya, BNP2TKI akan turut mengantar para korban sampai ke daerah asal," ujar Junhur. 
Menurut  Jumhur, seluruh TKi korban robohnya jalan tol itu telah mendapatkan  bantuan kemanusiaan dari pihak pengguna (user) di Taiwan yang besarnya  Rp357 juta per TKI tersebut. Biaya itu sebagai kompensasi bagi TKI yang  mengalami kecelakaan kerja hingga tewas maupun untuk proses pemulangan  ke tanah air. Terkait pemulangan jenazah, Jumhur menyatakan BNP2TKI  berkoordinasi dengan Komite Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI) perwakilan  Taipei. 
Dijelaskannya, dalam peristiwa yang menyebabkan tewasnya  para TKI itu terdapat pula pekerja tewas warganegara Taiwan. "Jadi  seluruh korban ada tujuh pekerja yang tewas," jelas Jumhur. 
Jumlah  seluruh TKI di Taiwan saat ini, kata Jumhur, sekitar 146.189 orang  terdiri 126.796 TKI informal pekerja Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT)  dan sebanyak 19.393 TKI bekerja di sektor formal. "Sebagian dari yang  formal itu adalah pekerja disektor konstruksi," ujar Jumhur. 
Salah seorang. Keluarga Riwanto yang ikut menjemput jenazah di Bandara Soetta,    Tarwadi, mengetahui peristiwa itu Sabtu ( 
30/10/2010)  dari seorang kawan yang kerja di Taiwan dengan menghubunginya. " Saya  adiknya. Apapun bantuannya, saat ini saya masih shock atas kepergian  kakan saya. Mengenai bantuan, itu baru informasi saja, belum ada  pernyataan resmi kepada keluarga," ujar Tarwadi
RencanaNYA, Riwanto akan dimakankan di 
Desa Lumingsih, Kecamatan Adiwerna, Jawa Timur. 
(dira)